(GFD-2025-29683) Keliru: Pesan WhatsApp Bantuan Dana Prabowo Rp 58 Juta

Sumber:
Tanggal publish: 27/10/2025

Berita

Tempo menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi pesan tentang bantuan dana sebesar Rp 58 juta dari Presiden Prabowo Subianto.

Pesan itu dikirimkan melalui WhatsApp dari seseorang bernama Yosef Tanujaya yang mengaku sebagai manajer pelaksana bantuan Presiden Prabowo. Dalam pesan itu, pengirim meminta penerima menyatakan setuju atau tidak setuju untuk menerima dana bantuan.



Benarkah ada bantuan dana dari Presiden Prabowo Subianto?

Hasil Cek Fakta

Tempo menelusuri kebenaran konten itu dengan melacak nama pengirim pesan dan mewawancarai peneliti keamanan digital. Hasilnya, tidak ditemukan jabatan Manajer Pelaksana Bantuan dalam struktur Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Nama Yosef Tanujaya tidak ditemukan dalam laman Sekretariat Presiden dan Kementerian Sosia, juga tidak muncul dalam siaran pers atau struktur kementerian maupun lembaga non-kementerian. 

Selain itu, tidak ada jabatan Manajer Pelaksana Bantuan Presiden Prabowo Subianto. Selama ini, pelaksanaan bantuan dikelola oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Keuangan.

Namun, Tempo menemukan nama Yosef Tanujaya pernah dikaitkan sebagai nama samaran Yosef Tjahjadjaja, seorang penipu yang terlibat dalam kasus pembobolan Bank Mandiri Cabang Mampang Prapatan.

Dilansir dari Bisnis.com, terpidana Yosef Tjahjadjaja ditangkap oleh tim penyidik Polda Jawa Barat pada 13 Juli 2021 setelah menjadi buron selama 15 tahun. 

Menurut peneliti keamanan digital dari Monash University Indonesia Muhammad Johan Alibasa, warga perlu berhati-hati menerima pesan yang tiba-tiba menawarkan bantuan. Modus seperti ini seringkali terkait dengan penipuan.  

Setelah mengirimkan pesan memberikan bantuan, biasanya penipu akan meminta data pribadi. Cara lainnya dengan mengirim kode tertentu atau tautan agar pemilik nomor menekannya, “Tautan biasanya mengandung virus berbahaya atau malware yang bisa meretas ponsel,” kata dia.  

Penipuan Lewat WhatsApp

WhatsApp menjadi medium penipu untuk menargetkan korban. Bentuk-bentuk penipuan melalui Whatsapp antara lain: 

Penipu berupaya untuk mendapatkan informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data identitas lainnya dengan menyamar sebagai layanan resmi WhatsApp.

Para penipu akan mengirim pesan kepada pengguna WhatsApp, mengklaim bahwa mereka telah memenangkan hadiah besar dari suatu perusahaan.

Love scam adalah bentuk penipuan di mana penipu berpura-pura menjadi orang yang tertarik pada korban. Mereka akan membentuk hubungan percakapan yang intim dengan tujuan untuk memperoleh uang atau informasi pribadi dari korban.

Penipu juga dapat memanfaatkan WhatsApp untuk menyebarkan malware atau virus.

Penipuan ini dilakukan dengan mengirimkan tautan undangan pernikahan kepada calon korban. Undangan yang dikirim sering kali berbentuk pesan undangan dalam format .apk, yang sebenarnya bertujuan untuk mencuri data pribadi seseorang.

Penipu sering menggunakan pesan berantai yang berisi link sebagai "link kuota gratis," padahal sebenarnya itu adalah tautan phishing yang berbahaya.

Penipu mencoba menghubungi korban melalui WhatsApp dengan alasan mereka salah memasukkan nomor telepon saat melakukan verifikasi, dan kode OTP terkirim ke nomor korban.

Pilihan editor: Inilah 7 Modus Penipuan di WhatsApp yang Perlu Anda Ketahui

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim WA bantuan dana Prabowo tersebut adalah keliru.

Rujukan