tirto.id - Berbagai narasi negatif banyak menyasar Pertamina dalam beberapa waktu belakangan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang energi ini tengah mendapat sorotan di tengah suplai BBM di SPBU lokal yang banyak kosong sejak September 2025.
ADVERTISEMENT
Di media sosial beragam narasi yang menyudutkan Pertamina juga banyak beredar. Salah satu yang Tirto temukan adalah klaim adanya upaya Pertamina membersihkan namanya di media sosial.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
“Pertamina siap membayar Rp7 juta setiap postingan citra baiknya di media sosial," tulis unggahan di media sosial dari akun “jawir.news.network” (arsip) dan “kencrot.mp5”, Selasa (7/10/2025).
#inline3 {margin:1.5em auto}
#inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Bersama foto unggahan tersebut terdapat narasi penyerta yang mengatakan ini sebagai, upaya untuk melawan gelombang kritik seputar kontroversi terkait perusahaan pelat merah itu. Narasi itu juga menegaskan kalau ini adalah rumor yang beredar di media sosial.
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Pertamina Bayar Rp7 Juta Posting Medsos. foto/hotline periska fakta tirto
Unggahan tersebut pertama kali tayang pada Selasa (7/10/2025) malam, dan kurang dari 24 jam, sampai Rabu (8/10/2025) unggahan tersebut telah mendapat 2.875 tanda suka dan lebih dari 370 komentar.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar ada upaya Pertamina membayar Rp7 juta untuk unggahan citra baik di media sosial?
(GFD-2025-29475) Narasi Satire, Pertamina Bayar Orang yang Beri Citra Positif
Sumber:Tanggal publish: 08/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tirto mencoba mencari informasi serupa terkait unggahan di media sosial tersebut. Namun, kami tidak menemukan satupun informasi dari media kredibel yang mendukung narasi ini.
Kami kemudian memeriksa akun pengunggah "jawir.news.network". Di keterangan deskripsi dijelaskan kalau mereka adalah akun satir dan parodi.
Lebih lanjut akun JNN juga memuat highlight "disclaimer" yang menegaskan kalau konten yang dipublikasikan adalah untuk tujuan hiburan dan tidak dimaksudkan untuk menyebarkan informasi yang faktual atau serius. "Konten yang berupa meme, satir, dan ironis dihasilkan sebagai bentuk kreativitas dalam hiburan dan tidak bertujuan untuk merugikan, menyesatkan atau menyinggung pihak manapun," begitu tulis peringatan akun itu.
Periksa Fakta Pertamina Bayar Rp7 Juta Posting Medsos. foto/hotline periska fakta tirto
Melihat pola unggahan di akun itu juga terlihat kalau konten yang dibuat terlihat bernada parodi. Seperti unggahan soal hari ulang tahun Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan yang terlihat tidak serius.
Lebih lanjut VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan kalau narasi tersebut tidak benar. Mereka menyatakan tidak memberi insentif uang untuk unggahan di media sosial.
“Pertamina tidak pernah mengeluarkan program atau kebijakan yang memberikan bayaran atau insentif dalam bentuk uang untuk postingan media sosial,” katanya kepada Tirto, Rabu (8/10/2025).
Lebih lanjut Fadjar juga mengatakan masyarakat untuk berhati-hati dan melakukan verifikasi terhadap unggahan di media sosial.
“Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi, serta selalu memeriksa sumber resmi sebelum mempercayai atau membagikan pesan yang beredar di media sosial,” tambah dia.
Narasi seperti ini, yang menyesatkan dengan konten yang sangat jauh keterkaitannya, bisa masuk kategori satire. Satire adalah bentuk humor yang sering digunakan untuk menyampaikan sindiran atau komentar sosial secara tidak langsung. Dalam hal ini, konten promosi terkait imbalan dari Pertamina bagi netizen dapat diartikan sebagai bagian dari hiburan, bukan sebagai informasi serius.
Kami kemudian memeriksa akun pengunggah "jawir.news.network". Di keterangan deskripsi dijelaskan kalau mereka adalah akun satir dan parodi.
Lebih lanjut akun JNN juga memuat highlight "disclaimer" yang menegaskan kalau konten yang dipublikasikan adalah untuk tujuan hiburan dan tidak dimaksudkan untuk menyebarkan informasi yang faktual atau serius. "Konten yang berupa meme, satir, dan ironis dihasilkan sebagai bentuk kreativitas dalam hiburan dan tidak bertujuan untuk merugikan, menyesatkan atau menyinggung pihak manapun," begitu tulis peringatan akun itu.
Periksa Fakta Pertamina Bayar Rp7 Juta Posting Medsos. foto/hotline periska fakta tirto
Melihat pola unggahan di akun itu juga terlihat kalau konten yang dibuat terlihat bernada parodi. Seperti unggahan soal hari ulang tahun Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan yang terlihat tidak serius.
Lebih lanjut VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan kalau narasi tersebut tidak benar. Mereka menyatakan tidak memberi insentif uang untuk unggahan di media sosial.
“Pertamina tidak pernah mengeluarkan program atau kebijakan yang memberikan bayaran atau insentif dalam bentuk uang untuk postingan media sosial,” katanya kepada Tirto, Rabu (8/10/2025).
Lebih lanjut Fadjar juga mengatakan masyarakat untuk berhati-hati dan melakukan verifikasi terhadap unggahan di media sosial.
“Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi, serta selalu memeriksa sumber resmi sebelum mempercayai atau membagikan pesan yang beredar di media sosial,” tambah dia.
Narasi seperti ini, yang menyesatkan dengan konten yang sangat jauh keterkaitannya, bisa masuk kategori satire. Satire adalah bentuk humor yang sering digunakan untuk menyampaikan sindiran atau komentar sosial secara tidak langsung. Dalam hal ini, konten promosi terkait imbalan dari Pertamina bagi netizen dapat diartikan sebagai bagian dari hiburan, bukan sebagai informasi serius.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan unggahan yang beredar di media sosial soal upaya Pertamina membayar Rp7 juta untuk unggahan citra baik di media sosial adalah konten satire.
Akun “jawir.news.network” yang menyebarkan narasi tersebut menjelaskan dengan tegas kalau mereka adalah akun parodi yang menciptakan konten satire.
Konten satire dapat disalahartikan oleh audiens, terutama jika tidak disertai penjelasan yang terang dan lengkap. Meskipun narasi yang menyertainya menunjukkan unsur humor, ada risiko bahwa sebagian masyarakat akan menganggap unggahan ini adalah narasi resmi pertamina soal membersihkan diri di sosial media, sehingga menggiring opini yang tidak sesuai fakta.
Satire memang dapat menjadi bentuk hiburan atau kritik, namun jika digunakan secara tidak bertanggung jawab, dapat memperkeruh suasana dan mempengaruhi persepsi publik.
Akun “jawir.news.network” yang menyebarkan narasi tersebut menjelaskan dengan tegas kalau mereka adalah akun parodi yang menciptakan konten satire.
Konten satire dapat disalahartikan oleh audiens, terutama jika tidak disertai penjelasan yang terang dan lengkap. Meskipun narasi yang menyertainya menunjukkan unsur humor, ada risiko bahwa sebagian masyarakat akan menganggap unggahan ini adalah narasi resmi pertamina soal membersihkan diri di sosial media, sehingga menggiring opini yang tidak sesuai fakta.
Satire memang dapat menjadi bentuk hiburan atau kritik, namun jika digunakan secara tidak bertanggung jawab, dapat memperkeruh suasana dan mempengaruhi persepsi publik.

