KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang mengeklaim terjadi kericuhan di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lumajang, Jawa Timur saat masyarakat mengisi bahan bakar minyak (BBM).
Kericuhan diklaim terjadi karena kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyebabkan kelangkaan BBM.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim terjadi kericuhan di SPBU Lumajang karena kelangkaan BBM salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Berikut narasi yang disampaikan:
MENTERI ESDM KURANG AJARDaerah Lumajang pengisian BBM berakhir ricuhDengan adanya kebijakan baru dalam pengisian BBM
Akun Facebook Video kericuhan di SPBU Lumajang yang diklaim karena kelangkaan BBM
(GFD-2025-29289) [HOAKS] Video Kericuhan di SPBU Lumajang karena Kelangkaan BBM
Sumber:Tanggal publish: 27/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah video itu menyebar di media sosial, Polres Lumajang menyampaikan klarifikasi.
Melalui unggahan di Instagram, Humas Polres Lumajang membantah narasi yang menyebut kericuhan dalam video disebabkan oleh kelangkaan BBM.
Adapun lokasi kericuhan berada di SPBU Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Polres Lumajang menjelaskan, kericuhan terjadi saat berlangsung karnaval pada 17 September 2025.
Saat itu, sejumlah orang yang menonton karnaval berteduh di SPBU karena hujan. Namun, kemudian terjadi gesekan antara beberapa orang yang akhirnya menimbulkan kericuhan.
"Pada sekitar pukul sepuluh malam, hujan lebat turun. Karena banyak para penonton dan peserta karnaval kehujanan, ini pada berteduh di SPBU. Entah apa sebabnya, terjadi perkelahian. Itu urusan mereka, bukan urusan SPBU. Hanya ada perkelahian, tidak ada kejadian lain," demikian pernyataan Polres Lumajang.
Sebagaimana sudah ditulis Kompas.com, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah narasi soal kericuhan di SPBU Lumajang karena kelangkaan BBM.
Ia menjelaskan, keributan itu terjadi saat penonton karnaval berteduh di area SPBU dan dalam pengaruh minuman keras.
Melalui unggahan di Instagram, Humas Polres Lumajang membantah narasi yang menyebut kericuhan dalam video disebabkan oleh kelangkaan BBM.
Adapun lokasi kericuhan berada di SPBU Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Polres Lumajang menjelaskan, kericuhan terjadi saat berlangsung karnaval pada 17 September 2025.
Saat itu, sejumlah orang yang menonton karnaval berteduh di SPBU karena hujan. Namun, kemudian terjadi gesekan antara beberapa orang yang akhirnya menimbulkan kericuhan.
"Pada sekitar pukul sepuluh malam, hujan lebat turun. Karena banyak para penonton dan peserta karnaval kehujanan, ini pada berteduh di SPBU. Entah apa sebabnya, terjadi perkelahian. Itu urusan mereka, bukan urusan SPBU. Hanya ada perkelahian, tidak ada kejadian lain," demikian pernyataan Polres Lumajang.
Sebagaimana sudah ditulis Kompas.com, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah narasi soal kericuhan di SPBU Lumajang karena kelangkaan BBM.
Ia menjelaskan, keributan itu terjadi saat penonton karnaval berteduh di area SPBU dan dalam pengaruh minuman keras.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan kericuhan di SPBU Lumajang karena kelangkaan BBM merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Kericuhan yang terjadi di SPBU Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko itu terjadi karena ada gesekan antara penonton karnaval. Video itu telah dibantah oleh Polres Lumajang dan pihak Pertamina Patra Niaga.
Kericuhan yang terjadi di SPBU Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko itu terjadi karena ada gesekan antara penonton karnaval. Video itu telah dibantah oleh Polres Lumajang dan pihak Pertamina Patra Niaga.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/16RFMNQfkW/
- https://www.instagram.com/reel/DPBQo0XEly_/?igsh=bnkzZjRmOXJ3cmZz
- https://money.kompas.com/read/2025/09/26/110248626/hoaks-soal-bbm-marak-hingga-bikin-resah-pertamina-patra-niaga-luruskan-fakta
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle