NARASI yang menyebut Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui ompreng food tray program Makan Bergizi Gratis (MBG) asal Cina mengandung minyak babi beredar di WhatsApp [arsip], Instagram dan Facebook [arsip].
Konten itu muncul setelah ramai dugaan penggunaan minyak babi dalam pembuatan ompreng MBG impor dari Cina. Isu ini memunculkan pertanyaan tentang kehalalan makanan MBG. Narasi yang beredar berbunyi: “BGN benarkan ompreng makan bergizi gratis mengandung lemak babi, BPOM bungkam.”
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa klaim itu. Benarkah BGN mengakui ompreng MBG impor dari Cina mengandung minyak babi?
(GFD-2025-29245) Keliru: BGN Akui Ompreng MBG Mengandung Minyak Babi
Sumber:Tanggal publish: 25/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi narasi itu dengan menelusuri informasi dari sumber kredibel. Hingga artikel ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi yang menyebut BGN mengakui ompreng MBG mengandung minyak babi.
Pada 23 September 2025, Kepala BGN Dadan mengunjungi pabrik pembuat ompreng di kawasan Jababeka, Cikarang Utara, Bekasi, seperti diberitakan Metro TV. Ia menegaskan proses produksi ompreng di pabrik itu tidak menggunakan minyak babi.
“Ternyata ketika mencetak food tray di sini menggunakan plastik, sama sekali tidak memakai minyak. Jadi 100 persen halal. Artinya, food tray ini sudah layak,” kata Dadan hari itu.
Pernyataan Dadan sejalan dengan keterangan sebelumnya bahwa mayoritas ompreng MBG diproduksi di dalam negeri. Ia menegaskan tidak ada ompreng MBG yang mengandung minyak babi, sebagaimana dilaporkan Tempo.
Pilihan Editor: Kepala BGN Klaim Ompreng yang Digunakan Bersih dari Minyak Babi
Dalam berbagai wawancara, Dadan menjelaskan proses pencetakan atau stamping ompreng memang menggunakan minyak yang kemudian dibersihkan setelah produksi. Namun ia tidak pernah menyebut minyak itu berasal dari lemak babi seperti yang dicurigai masyarakat.
Dadan juga menegaskan ompreng yang diproduksi di dalam negeri tidak mengandung minyak babi. Adapun ompreng yang diimpor dari Cina sudah mendapat sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Dilansir Tempo, dugaan penggunaan minyak babi dalam produksi ompreng di Cina pertama kali mencuat dari kalangan pengusaha dalam negeri pada Agustus 2025. Sejumlah pengusaha mencoba mendapatkan pelumas pencetakan ompreng dari Cina yang dinilai lebih berhasil.
Pilihan Editor: Bukti Minyak Babi dalam Ompreng Makan Bergizi Gratis
Wakil Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta, Wafa Riansyah, mengaku pernah melihat langsung proses pembuatan ompreng di Cina yang menggunakan minyak hewani dari lemak babi. Niatnya membeli produk itu pun batal.
Wafa kemudian mengajukan uji laboratorium atas ompreng asal Cina ke Sucofindo, BUMN jasa pengujian dan sertifikasi. Namun Sucofindo menyatakan tidak memiliki metode untuk membuktikan kandungan minyak babi dalam ompreng.
Ia lalu membawa sampel ompreng MBG ke dua laboratorium di Cina. Hasil uji dengan metode fourier transform infrared spectrometer (FTIR), gas chromatography mass spectrometry (GC-MS), dan nuclear magnetic resonance spectrometer (NMR), menyebut sampel mengandung lemak babi olahan.
“Kami tes lab di dua tempat di Cina, semuanya positif menggunakan lemak babi,” kata Wafa di Jakarta Pusat, Rabu, 17 September 2025. Ia mengaku sudah melaporkan temuan itu ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang kemudian menyatakan informasi tersebut valid, seperti diberitakan Detik.com.
Adapun narasi bahwa BGN mengakui adanya kandungan babi dalam ompreng MBG bersumber dari sejumlah situs seperti Gelora.co, Harianaceh.co.id, dan Konteks.co.id. Namun sebenarnya, Dadan tidak pernah menyebut penggunaan lemak babi. Ia hanya mengatakan minyak biasanya dipakai sebagai lapisan luar saat pencetakan dan kemudian dibersihkan.
Pada 23 September 2025, Kepala BGN Dadan mengunjungi pabrik pembuat ompreng di kawasan Jababeka, Cikarang Utara, Bekasi, seperti diberitakan Metro TV. Ia menegaskan proses produksi ompreng di pabrik itu tidak menggunakan minyak babi.
“Ternyata ketika mencetak food tray di sini menggunakan plastik, sama sekali tidak memakai minyak. Jadi 100 persen halal. Artinya, food tray ini sudah layak,” kata Dadan hari itu.
Pernyataan Dadan sejalan dengan keterangan sebelumnya bahwa mayoritas ompreng MBG diproduksi di dalam negeri. Ia menegaskan tidak ada ompreng MBG yang mengandung minyak babi, sebagaimana dilaporkan Tempo.
Pilihan Editor: Kepala BGN Klaim Ompreng yang Digunakan Bersih dari Minyak Babi
Dalam berbagai wawancara, Dadan menjelaskan proses pencetakan atau stamping ompreng memang menggunakan minyak yang kemudian dibersihkan setelah produksi. Namun ia tidak pernah menyebut minyak itu berasal dari lemak babi seperti yang dicurigai masyarakat.
Dadan juga menegaskan ompreng yang diproduksi di dalam negeri tidak mengandung minyak babi. Adapun ompreng yang diimpor dari Cina sudah mendapat sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Dilansir Tempo, dugaan penggunaan minyak babi dalam produksi ompreng di Cina pertama kali mencuat dari kalangan pengusaha dalam negeri pada Agustus 2025. Sejumlah pengusaha mencoba mendapatkan pelumas pencetakan ompreng dari Cina yang dinilai lebih berhasil.
Pilihan Editor: Bukti Minyak Babi dalam Ompreng Makan Bergizi Gratis
Wakil Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta, Wafa Riansyah, mengaku pernah melihat langsung proses pembuatan ompreng di Cina yang menggunakan minyak hewani dari lemak babi. Niatnya membeli produk itu pun batal.
Wafa kemudian mengajukan uji laboratorium atas ompreng asal Cina ke Sucofindo, BUMN jasa pengujian dan sertifikasi. Namun Sucofindo menyatakan tidak memiliki metode untuk membuktikan kandungan minyak babi dalam ompreng.
Ia lalu membawa sampel ompreng MBG ke dua laboratorium di Cina. Hasil uji dengan metode fourier transform infrared spectrometer (FTIR), gas chromatography mass spectrometry (GC-MS), dan nuclear magnetic resonance spectrometer (NMR), menyebut sampel mengandung lemak babi olahan.
“Kami tes lab di dua tempat di Cina, semuanya positif menggunakan lemak babi,” kata Wafa di Jakarta Pusat, Rabu, 17 September 2025. Ia mengaku sudah melaporkan temuan itu ke Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang kemudian menyatakan informasi tersebut valid, seperti diberitakan Detik.com.
Adapun narasi bahwa BGN mengakui adanya kandungan babi dalam ompreng MBG bersumber dari sejumlah situs seperti Gelora.co, Harianaceh.co.id, dan Konteks.co.id. Namun sebenarnya, Dadan tidak pernah menyebut penggunaan lemak babi. Ia hanya mengatakan minyak biasanya dipakai sebagai lapisan luar saat pencetakan dan kemudian dibersihkan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan klaim yang menyebut Ketua BGN mengakui penggunaan minyak babi dalam pembuatan ompreng MBG adalah keliru.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1081218504095000
- https://www.instagram.com/p/DOsTJT_ARmf/
- https://web.facebook.com/groups/viktor.lerik.bebas.bicara/posts/1083444630396319/?_rdc=1&_rdr
- https://archive.is/bUVxM
- https://www.tempo.co/politik/kepala-bgn-klaim-ompreng-yang-digunakan-bersih-dari-minyak-babi--2071854
- https://www.tempo.co/ekonomi/minyak-babi-ompreng-mbg-impor-2071262
- https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-8124980/mui-konfirmasi-dugaan-nampan-mbg-terpapar-minyak-babi
- https://www.gelora.co/2025/09/bgn-benarkan-baki-makan-bergizi-gratis.html
- https://www.harianaceh.co.id/2025/09/17/bgn-benarkan-baki-makan-bergizi-gratis-mengandung-lemak-babi-bpom-bungkam/
- https://www.konteks.co.id/nasional/1631585241/bgn-benarkan-baki-makan-bergizi-gratis-mengandung-lemak-babi-bpom-bungkam