(GFD-2025-29180) Keliru: Ribuan Biksu Gelar Pengajian Akbar di Candi Borobudur

Sumber:
Tanggal publish: 23/09/2025

Berita

TEMPO menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi video yang beredar di  WhatsApp [arsip]. Video berdurasi 3 menit itu mengklaim ribuan biksu dari berbagai negara mengucapkan syahadat di salah satu situs Warisan Dunia UNESCO. Dalam video, tim arkeolog terlihat menemukan batu persegi panjang dengan tulisan Arab kuno di sisi barat daya candi yang disebut memuat kutipan ayat-ayat Al-Qur’an.

Klip serupa juga muncul di Facebook dan beberapa kanal YouTube [akun 1, akun 2, akun 3]. Meskipun tidak identik, video-video itu menyebarkan narasi sama tentang biksu yang berpindah agama dan penemuan arkeologis terkait penyebaran Islam.



Namun, benarkah ribuan biksu masuk Islam dan menggelar pengajian akbar di Candi Borobudur?

Hasil Cek Fakta

Tempo memverifikasi video dengan pencarian terbalik Google, aplikasi pendeteksi akal imitasi, dan rujukan media kredibel. Hasilnya, seluruh gambar dalam video dibuat menggunakan akal imitasi.

Beberapa potongan video diuji dengan alat Hive Moderation. Pada 20 detik pertama, alat ini menilai 99,8% konten dibuat oleh AI.



Begitu pula antara menit 02:03–02:41, terlihat peneliti berjas putih memegang potongan relief yang diklaim bukti arkeologis berbahasa Arab kuno. Hive Moderation menilai potongan video ini 98,9% dibuat oleh AI.



Sumber video dan narasi biksu mualaf

Narasi yang mengaitkan biksu Buddha dengan Islam muncul berdekatan dengan kedatangan 36 biksu thudong di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 10 Mei 2025. Thudong adalah ritual berjalan kaki sejauh 2.763 kilometer dari Nakhon Si Thammarat, Thailand, melewati Singapura dan Malaysia. Setiap tahun, biksu thudong melakukan pradaksina di stupa induk Borobudur menjelang Hari Raya Waisak.

Pilihan Editor: Waisak: Perjalanan Biksu Thudong tiap Tahun ke Indonesia

Konten tentang biksu menyebar di YouTube, TikTok, dan Facebook pada 12, 14, dan 16 Mei 2025 dengan berbagai klaim. Seperti video dengan klaim mantan biksu menggelar pengajian akbar di depan Patung Buddha Leshan, video palsu seorang biksu menemukan Al-Qur'an kuno yang tersembunyi di dalam patung Buddha raksasa, hingga penemuan peti makam Nabi Zulkifli di Cina.

Salah satu akun yang menyebarkan narasi itu menyebut diri sebagai kanal kisah hikmah spiritual dan perjalanan iman terkait nabi-nabi agung serta pendeta mualaf. Akun ini juga mengeksploitasi narasi biksu, umat Hindu dan Buddha di Kamboja dan Thailand, serta konflik Hindu-Muslim di India. 

Sebelumnya, Tim Cek Fakta Tempo pernah mengulas penggunaan akal imitasi untuk menyebarkan disinformasi terkait penemuan makam Nabi Zulkifli di Tembok Besar Cina pada Mei 2025. 

Pilihan Editor: Klaim Keliru Ribuan Video tentang Penemuan Makam Nabi Zulkifli di Cina

Sepanjang April 2025, sedikitnya 507 kanal YouTube berbahasa Indonesia dan 295 kanal berbahasa Inggris membagikan konten serupa. Analisis jaringan menunjukkan kanal-kanal ini mengunggah video bersamaan, dengan puncak pada 21 April 2025 ketika AS dan Cina saling membalas narasi soal tarif dagang.

Pola disinformasi serupa juga muncul dalam konten yang mengklaim makam nabi Sulaiman ditemukan di Candi Borobudur.

Pilihan Editor: Keliru: Makam Nabi Sulaiman Ditemukan di Candi Borobudur

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa ribuan biksu mengucapkan syahadat lalu menggelar pengajian akbar di Candi Borobudur adalah keliru. Begitu pula klaim penemuan batu persegi panjang dengan tulisan Arab kuno di sisi barat daya candi yang berisi kutipan ayat-ayat Al-Qur'an.

Rujukan