KOMPAS.com - Kisah mengenai keluarga Yamamoto yang hilang di Gunung Evereset, beredar di media sosial pada Agustus hingga September 2025.
Ayah, ibu, dan anak laki-laki dari keluarga Yamamoto dikabarkan terkena badai, lalu hilang pada 1988. Jenazah ketiganya baru ditemukan di Gunung Everest pada 2016.
Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, konten itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Kisah mengenai keluarga Yamamoto yang terjebak di Gunung Everest pada 1988 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan tiga foto menampilkan sepatu dan boto di lapisan es, tiga anggota keluarga, dan tiga orang terjebak di es.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (6/9/2025):
Sebuah temuan dingin di lereng es Everest telah memecahkan misteri berusia 28 tahun: keluarga Yamamoto, yang hilang dalam badai 1988, ditemukan membeku tepat waktu.
Hiroshi, Ko, dan putra mereka Takashi berjuang untuk bertahan hidup, saat-saat terakhir mereka ditangkap dalam foto-foto menghantui.
Ditemukan pada tahun 2016, jenazah mereka mengungkapkan kisah keberanian melawan rintangan yang tidak mungkin. Resolusi yang memilukan ini mendefinisikan kembali warisan bahaya dan jiwa manusia Everest.
Jelajahi detail mencengkeram cobaan mereka dan efeknya—pergi ke komentar untuk akun lengkap dan temukan mengapa cerita ini beresonansi lintas generasi.
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (6/9/2025), mengenai keluarga Yamamoto yang terjebak di Gunung Everest pada 1988.
(GFD-2025-29002) [HOAKS] Kisah Keluarga Yamamoto Terjebak di Everest pada 1998
Sumber:Tanggal publish: 12/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek satu per satu foto yang disebarkan pengguna Facebook menggunakan teknik reverse image search.
Foto pertama menampilkan sepasang sepatu perempuan dan botol kaca serupa dengan foto yang terdapat di pemberitaan BBC.
Foto tersebut merupakan barang-barang yang sudah usang milik Marcelin dan Francine Dumoulin yang ditemukan di gletser Tsanfleuron bersama dengan jenazah mereka.
Sepasang suami istri Dumoulin dikabarkan menghilang pada ketinggian 2.600 meter di Pegunungan Alpen, Swiss saat pada Agustus 1942.
Mereka pergi menggembalakan sapi di gunung, tetapi tidak pernah kembali.
Sampai 75 tahun kemudian, ditemukan dua mayat beku yang diyakini adalah Marcelin dan Francine Dumoulin setelah gletser menyusut di Swiss.
Sementara, tidak ditemukan jejak digital yang memuat informasi valid mengenai foto kedua.
Foto keluarga dengan ras Asia itu tampaknya rekayasa. Dapat dilihat dari bentuk tangan perempuan di sebelah kiri dan anak laki-laki di tengah.
Tangan keduanya tampak janggal, mirip kesalahan umum pada konten yang dihasilkan artificial intelligence (AI).
Foto ketiga, menampilkan tiga orang terjebak di gunung salju memiliki probabilitas dihasilkan oleh akal imitasi.
Platform pendeteksi AI, Hive Moderation menunjukkan, gambar tiga orang terjebak di gunung salju memiliki probabilitas 72,8 persen dihasilkan kecerdasan buatan.
Adapun, sejauh ini tidak ada laporan atau berita valid mengenai hilangnya keluarga Yamamoto di Everest.
Situs web Heaven Himalaya mencatat daftar nama korban tewas yang ditemukan di Gunung Everest sejak 1992 hingga 2025.
Tidak ada nama Yamamoto dalam daftar tersebut.
Memang ada seorang warga Jepang yang tubuhnya jenazahnya ditemukan tewas di Gunung Everest pada 21 April 1988. Namun ia bernama Hidetaka Mizukoshi.
Foto pertama menampilkan sepasang sepatu perempuan dan botol kaca serupa dengan foto yang terdapat di pemberitaan BBC.
Foto tersebut merupakan barang-barang yang sudah usang milik Marcelin dan Francine Dumoulin yang ditemukan di gletser Tsanfleuron bersama dengan jenazah mereka.
Sepasang suami istri Dumoulin dikabarkan menghilang pada ketinggian 2.600 meter di Pegunungan Alpen, Swiss saat pada Agustus 1942.
Mereka pergi menggembalakan sapi di gunung, tetapi tidak pernah kembali.
Sampai 75 tahun kemudian, ditemukan dua mayat beku yang diyakini adalah Marcelin dan Francine Dumoulin setelah gletser menyusut di Swiss.
Sementara, tidak ditemukan jejak digital yang memuat informasi valid mengenai foto kedua.
Foto keluarga dengan ras Asia itu tampaknya rekayasa. Dapat dilihat dari bentuk tangan perempuan di sebelah kiri dan anak laki-laki di tengah.
Tangan keduanya tampak janggal, mirip kesalahan umum pada konten yang dihasilkan artificial intelligence (AI).
Foto ketiga, menampilkan tiga orang terjebak di gunung salju memiliki probabilitas dihasilkan oleh akal imitasi.
Platform pendeteksi AI, Hive Moderation menunjukkan, gambar tiga orang terjebak di gunung salju memiliki probabilitas 72,8 persen dihasilkan kecerdasan buatan.
Adapun, sejauh ini tidak ada laporan atau berita valid mengenai hilangnya keluarga Yamamoto di Everest.
Situs web Heaven Himalaya mencatat daftar nama korban tewas yang ditemukan di Gunung Everest sejak 1992 hingga 2025.
Tidak ada nama Yamamoto dalam daftar tersebut.
Memang ada seorang warga Jepang yang tubuhnya jenazahnya ditemukan tewas di Gunung Everest pada 21 April 1988. Namun ia bernama Hidetaka Mizukoshi.
Kesimpulan
Kisah mengenai keluarga Yamamoto yang terjebak di Gunung Everest pada 1988 merupakan hoaks.
Foto-foto yang disebarkan di media sosial merupakan foto dengan konteks keliru dan rekayasa AI.
Tidak ada nama Yamamoto dalam daftar nama korban tewas di Gunung Everest.
Foto-foto yang disebarkan di media sosial merupakan foto dengan konteks keliru dan rekayasa AI.
Tidak ada nama Yamamoto dalam daftar nama korban tewas di Gunung Everest.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=24359563563713848&set=a.116647771765432
- https://web.facebook.com/photo?fbid=31807600085497698&set=a.591968270820954
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1129135432647153&set=gm.1095383899021034&idorvanity=525166652709431
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10231309492022134&set=a.1625876088360
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122177661734494009&set=a.122145425786494009
- https://www.bbc.com/news/world-europe-40645745
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://heavenhimalaya.com/dead-bodies-litter-mount-everest/
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle