FOTO mantan presiden Megawati Soekarno Putri berbaju merah sambil mengacungkan dua jari beredar di X [arsip] dan ??Facebook. Foto yang diunggah pada 10 September 2025 itu diikuti keterangan tertulis, “Megawati: ‘Kalau proklamasi tidak dibacakan oleh Sukarno, kalian masih jadi budak.”
Namun, benarkah Megawati mengucapkan kalimat tersebut?
(GFD-2025-28981) Sebagian Benar: Pernyataan Megawati Mengenai Proklamasi
Sumber:Tanggal publish: 11/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi konten itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber kredibel. Hasilnya, sebagian dari pernyataan Megawati mengenai proklamasi, tidak sesuai dengan konten yang beredar.
Pernyataan Megawati soal proklamasi disampaikan saat acara pembukaan pameran foto milik Guntur Soekarno Putra bertajuk Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret Sejarah dan Kehidupan. Pameran itu digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juni 2025.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu awalnya menyinggung TAP MPRS yang menurunkan Soekarno. Ia menilai sejarah dipotong, padahal Soekarno pernah memperjuangkan kemerdekaan dan menyatukan NKRI.
Sebelum menutup pidatonya, Megawati berkata, “Ingat, kalau tidak ada yang berani berbicara namanya Proklamasi, nggak ada kalian ini. Masih jadi budak-budak.” Ucapan itu terekam dalam pidato yang diunggah akun YouTube Liputan6 edisi 7 Juni 2025 pada menit ke-22:45.
Sementara itu, foto Megawati berbaju merah mengacungkan dua jari pernah diunggah Kompas.com pada 19 Februari 2020. Foto dokumen PDIP itu diambil saat Megawati mengumumkan pasangan calon kepala daerah di kantor PDIP, Menteng, Jakarta. Kompas juga menayangkan video acara dan pidato Megawati di akun YouTube. Gerakan yang sama terlihat pada menit ke-1:15:41.
Pernyataan Megawati soal proklamasi disampaikan saat acara pembukaan pameran foto milik Guntur Soekarno Putra bertajuk Pameran Foto Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret Sejarah dan Kehidupan. Pameran itu digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Juni 2025.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu awalnya menyinggung TAP MPRS yang menurunkan Soekarno. Ia menilai sejarah dipotong, padahal Soekarno pernah memperjuangkan kemerdekaan dan menyatukan NKRI.
Sebelum menutup pidatonya, Megawati berkata, “Ingat, kalau tidak ada yang berani berbicara namanya Proklamasi, nggak ada kalian ini. Masih jadi budak-budak.” Ucapan itu terekam dalam pidato yang diunggah akun YouTube Liputan6 edisi 7 Juni 2025 pada menit ke-22:45.
Sementara itu, foto Megawati berbaju merah mengacungkan dua jari pernah diunggah Kompas.com pada 19 Februari 2020. Foto dokumen PDIP itu diambil saat Megawati mengumumkan pasangan calon kepala daerah di kantor PDIP, Menteng, Jakarta. Kompas juga menayangkan video acara dan pidato Megawati di akun YouTube. Gerakan yang sama terlihat pada menit ke-1:15:41.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim ucapan Megawati ini adalah sebagian benar. Megawati memang membahas soal proklamasi dan perbudakan tapi ia tidak pernah menyebutkan nama Soekarno seperti narasi yang ditempelkan pada unggahan.
Rujukan
- https://x.com/Northernseaaa73/status/1965271848725447008?t=bUdwSKltR5gBBevfDGSiyg&s=08
- https://perma.cc/2QAS-3B7S
- https://www.facebook.com/photo?fbid=122228238422141201&set=a.122097671696141201
- https://www.youtube.com/watch?v=U4iZ-LV5XvM
- https://nasional.kompas.com/read/2020/02/19/20105801/kritik-megawati-atas-formula-e-dan-mengenang-soekarno
- https://www.youtube.com/watch?v=vT7REDtYJRk /cdn-cgi/l/email-protection#5b383e303d3a302f3a1b2f3e362b3475383475323f