KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang mengeklaim Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama (Ditjen Bimas Kristen Kemenag) menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste.
Bantuan itu dinarasikan sebagai bentuk kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi.
Video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen Kemenag menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste salah satunya dibagikan aku Facebook ini dan ini.
Dalam video, seorang pria yang mengaku bernama Lukas Kolo dan bertugas sebagai psikolog di Ditjen Bimas Kristen menginformasikan bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat di Timor Leste.
Untuk mendapat bantuan umat Kristen di Timor Leste diminta menghubungi sebuah nomor WhatsApp.
(GFD-2025-28977) [HOAKS] Bimas Kristen Kemenag Tawarkan Bantuan kepada Umat di Timor Leste
Sumber:Tanggal publish: 10/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Saat dicermati, video itu tampak janggal. Gerakan bibir dan perkataan orang yang ada di dalam video tidak sinkron.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube Roedy Silitonga ini pada 2020. Roedy diketahui merupakan pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa pria dalam video bukan Lukas Kolo, melainkan Roedy Silitonga.
Dalam video aslinya, Roedy tidak menyampaikan soal bantuan untuk umat Kristen Timor Leste, namun ia menjelaskan terkait sistem pemerintahan gereja.
Lalu bagaimana suara Roedy diubah sehingga menyampaikan hal berbeda? Umumnya, konten jenis ini melakukan manipulasi menggunakan artificial intelligence (AI).
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Roedy dalam video itu terdeteksi dihasilkan AI generator. Probabilitasnya mencapai 99,8 persen.
Kesimpulan
Narasi dalam unggahan video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste merupakan konten hasil manipulasi.
Video aslinya menampilkan seorang pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan yang sedang menerangkan soal sistem pemerintahan gereja.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, konten yang beredar terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube Roedy Silitonga ini pada 2020. Roedy diketahui merupakan pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan.
Sehingga, dapat dipastikan bahwa pria dalam video bukan Lukas Kolo, melainkan Roedy Silitonga.
Dalam video aslinya, Roedy tidak menyampaikan soal bantuan untuk umat Kristen Timor Leste, namun ia menjelaskan terkait sistem pemerintahan gereja.
Lalu bagaimana suara Roedy diubah sehingga menyampaikan hal berbeda? Umumnya, konten jenis ini melakukan manipulasi menggunakan artificial intelligence (AI).
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Roedy dalam video itu terdeteksi dihasilkan AI generator. Probabilitasnya mencapai 99,8 persen.
Kesimpulan
Narasi dalam unggahan video yang mengeklaim Ditjen Bimas Kristen menawarkan bantuan kepada umat Kristen di Timor Leste merupakan konten hasil manipulasi.
Video aslinya menampilkan seorang pengajar Pendidikan Agama Kristen di Universitas Pelita Harapan yang sedang menerangkan soal sistem pemerintahan gereja.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, konten yang beredar terdeteksi dihasilkan oleh AI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1AEg8JRfvd/
- https://www.facebook.com/share/r/19oVsWM3F5/
- https://www.youtube.com/watch?v=lbdx0LjuovI&ab_channel=RoedySilitonga
- https://scholar.google.com/citations?user=-can2FQAAAAJ&hl=en
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle