(GFD-2025-28853) [HOAKS] Video Sahroni Salahkan Polisi Usai Rumahnya Dijarah

Sumber:
Tanggal publish: 03/09/2025

Berita

KOMPAS.com - Rumah milik anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025).

Penjarahan itu dilakukan usai Sahroni melontarkan pernyataan kontroversial, menghujat masyarakat yang ingin membubarkan DPR dengan perkataan kasar.

Di media sosial kemudian muncul video yang mengeklaim Sahroni menyalahkan polisi karena rumahnya dijarah. Dalam video itu, Sahroni mengkritik polisi yang dianggap lemah dalam menangani premanisme.

Setelah ditelusuri, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan. Video itu tidak terkait dengan penjarahan di rumah Sahroni.

Video yang mengeklaim Ahmad Sahrono menyalahkan polisi karena rumahnya dijarah oleh massa salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

Dalam video, Sahroni mengkritik polisi karena dianggap tidak serius dalam menangani premanisme.

Keterangan dalam video yakni sebagai berikut:

PERNYATAAN SAHRONI PIHAK KEPOLISIAN LEMAH MENGATASI PREMANISMESETELAH KE 3 RUMAH SAHRONI HABIS DI JARAH LANTAS DI SALAHKAN POLISI? !!

Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim Sahroni menyalahkan polisi karena rumahnya dijarah

Hasil Cek Fakta

Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan teknik reverse image search. 

Hasilnya video identik dengan unggahan di kanal YouTube Metro TV ini. Video itu diunggah pada 21 April 2025, sebelum rumah Sahroni dijarah oleh massa pada 30 Agustus 2025. 

Dalam video utuhnya Sahroni berkomentar soal pembakaran mobil milik Polres Metro Depok oleh massa di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada 18 April 2025.

Insiden itu terjadi ketika polisi akan menangkap seorang ketua ormas berinisial TS terkait kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata api.

Menurut Sahroni, jangan sampai aparat kalah dengan premanisme. Sebab, insiden pembakaran mobil itu merupakan pelecehan terhadap kepolisian.

Sahroni berpendapat, jika polisi tidak mampu menangani kasus tersebut bisa meminta bantuan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Kesimpulan

Video yang mengeklaim Sahroni menyalahkan polisi usai rumahnya dijarah merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

Video aslinya sudah ada sejak 21 April 2025, sebelum rumah Sahroni dijarah pada 31 Agustus 2025.

Dalam video aslinya Sahroni berkomentar terkait pembakaran mobil Polres Metro Depok oleh massa di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada 18 April 2025.

Pembakaran mobil itu terjadi saat polisi akan menangkap seorang ketua ormas berinisial TS karena kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata api.

Rujukan