(GFD-2025-28838) Video Lawas Diklaim sebagai Aksi Penjarahan di Rumah Puan

Sumber:
Tanggal publish: 03/09/2025

Berita

tirto.id - Aksi penjarahan di beberapa rumah anggota DPR terjadi buntut demo di berbagai wilayah pada penghujung Agustus silam. Aksi itu dilakukan oleh massa tak dikenal, yang awalnya dilakukan di rumah Ahmad Sahroni, lanjut ke rumah Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach pada Sabtu (30/8/2025).

ADVERTISEMENT

Kemudian, malam harinya penjarahan terjadi di rumah Uya Kuya (Surya Utama) dan Eko Patrio (Eko Hendro Purnomo). Baru kemudian pada Minggu (31/8/2025) dini hari giliaran rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

Di tengah isu penjarahan yang menjadi perbincangan publik ini, berseliweran video yang diklaim sebagai rekaman penggerudukan dan penjarahan rumah Ketua DPR, Puan Maharani. Klip itu salah satunya diunggah akun TikTok bernama "whisnukencana76" (arsip).

let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

#gpt-inline3-passback{text-align:center;}

Periksa Fakta Penjarahan di Rumah Puan. foto/hotline periksa fakta tirto

#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

#gpt-inline4-passback{text-align:center;}

Dalam video berdurasi 14 detik, sekelompok orang tampak memanjat pagar dan merusak bangunan. Kemudian di bagian dinding depan juga terdapat coretan tertulis “DPR JAN”. Audio yang menyertai hanya suara keributan.

“Rumah Puan Maharani Digeruduk Massa,” tulis akun pengunggah, Selasa (2/9/2025).

Per Selasa (2/9/2025) sore, video ini sudah disimpan oleh 166 orang, dan meraup 1.765 tanda suka serta 11 komentar. Meski ada yang mendukung dan mengonfirmasi kejadian tersebut, ada pula warganet yang menyangkal bahwa video itu terjadi di tempat lain. Ragam respons warganet itu terlihat dari kolom komentar.

ADVERTISEMENT

Selain akun “whisnukencana76”, akun TikTok lain seperti “soccernews_103” (arsip) juga diketahui membagikan video serupa. Selain di TikTok, klip ini juga berlalu-lalang di YouTube (arsip) dengan narasi yang sama, serta di Facebook dari unggahan akun "Inah Inah" (arsip).

Lantas, bagaimana kebenaran videonya?

Hasil Cek Fakta

Tim Riset Tirto memeriksa asal muasal dan konteks klip yang beredar dengan menggunakan metode penelusuran gambar terbalik. Usai menyalin tangkapan layar salah satu keyframe video ke mesin pencarian gambar Google Image, kami menemukan gambar identik dalam laporan berita Detik.

Dengan narasi serupa, video dinarasikan sebagai penggerudukan di rumah Puan rupanya tersebar sejak 2020. Padahal, rekaman aslinya merupakan potret kericuhan demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) silam.

Menurut laporan Detik berjudul “Sudut Gedung DPRD Kota Malang yang Viral Dipanjat Demonstran”, massa saat itu mencoba melempar batu, botol dan benda-benda lain ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga memanjat pagar gedung dan merusak fasilitas di dalamnya.

Dokumentasi unjuk rasa menentang Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di Kota Malang juga disiarkan kanal YouTube Kompas TV Malang. Artinya, video yang berlalu-lalang sudah dibubuhi klaim yang tidak sesuai kenyataan.

Video dari TribunNews berikut juga menunjukkan klip yang serupa dengan kejadian yang tersebar di media sosial. Video tersebut berjudul "Video Massa Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh, Gedung DPRD Malang Dibakar Demonstran" menunjukkan kejadian 8 Oktober 2020 di DPRD Malang.

Saat mencoba mencari berita adanya penjarahan di rumah Puan lewat pencarian Google, Tirto juga tak menemukan adanya laporan yang mengonfirmasi.

Upaya massa menggeruduk rumah Puan memang sempat terekam, tetapi aksi tersebut gagal. Seperti dilaporkan Radar Banyuwangi, massa menghampiri rumah Puan pada Minggu (31/8/2025), namu aparat gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan lokasi.

“Massa yang berusaha menjebol pagar berhasil dipukul mundur sebelum masuk ke dalam rumah. Tidak seperti beberapa pejabat lain yang rumahnya dijarah, kediaman Puan telah dipersiapkan dengan pengamanan ketat sehingga tidak dapat ditembus,” mengutip Radar Banyuwangi.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta memperlihatkan bahwa klip dengan klaim rumah Ketua DPR, Puan Maharani digeruduk dan dijarah pada 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Video dinarasikan sebagai penggerudukan di rumah Puan rupanya tersebar sejak 2020. Padahal, rekaman aslinya merupakan potret kericuhan demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020) silam.

Menurut laporan Detik berjudul “Sudut Gedung DPRD Kota Malang yang Viral Dipanjat Demonstran”, massa saat itu mencoba melempar batu, botol dan benda-benda lain ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Mereka juga memanjat pagar gedung dan merusak fasilitas di dalamnya.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Rujukan