Catatan Redaksi: Artikel ini memuat isu pemerkosaan dan kekerasan seksual yang berpotensi membuat tidak nyaman pembaca yang mungkin memiliki trauma.
***
KOMPAS.com - Di tengah situasi Jakarta yang belum kondusif, beredar informasi simpang siur di media sosial mengenai adanya korban pemerkosaan yang dirawat di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu tidak benar atau keliru.
Informasi mengenai korban pemerkosaan di RSU UKI disebarkan melalui pesan teks di WhatsApp.
Berikut narasi yang ditulis dalam pesan tersebut:
Unfortunately gue harus menyampaikan info valid dari yg jaga RS UKI. kabar terkait rudapaksa yang sempat tadi ada di atas, korban udah ada di sana dan kondisi vagina lecet.
(GFD-2025-28800) [KLARIFIKASI] Di RSU UKI Tidak Ada Laporan Korban Pemerkosaan akibat Kerusuhan
Sumber:Tanggal publish: 01/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Bagian marketing RSU UKI, Rudi menyampaikan bahwa tidak ada pasien korban pemerkosaan yang dirawat dalam beberapa hari terakhir.
"Itu tidak benar ya. Hoaks," ucap Rudi kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Tim RSU UKI mencoba mencari laporan yang disebarkan oleh pengguna X untuk memastikan lebih lanjut, tetapi tidak menemukan jejaknya karena unggahannya sudah dihapus.
Namun, dari pihak RSU UKI memastikan, informasi tersebut tidak benar dan tidak ada laporan korban yang dimaksud.
Narasi mengenai tindakan kekerasan seksual di tengah gerakan masyarakat merupakan isu sensitif yang dapat memicu provokasi.
Terutama mengingat peristiwa Mei 1998, di mana perempuan etnis Tionghoa menjadi korban pemerkosaan massal.
RSU UKI berada di Cawang, Jakarta Timur. Sementara, per Senin (1/9/2025) tidak ada pantauan pergerakan massa di sekitar Cawang.
Salah satunya dapat dilihat dari CCTV dari situs web Lewatmana.com, di Jalan MT Haryono menuju daerah Cawang.
Tampak pada 30 Agustus sampai 1 September 2025 siang, tidak ada pergerakan massa.
"Itu tidak benar ya. Hoaks," ucap Rudi kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).
Tim RSU UKI mencoba mencari laporan yang disebarkan oleh pengguna X untuk memastikan lebih lanjut, tetapi tidak menemukan jejaknya karena unggahannya sudah dihapus.
Namun, dari pihak RSU UKI memastikan, informasi tersebut tidak benar dan tidak ada laporan korban yang dimaksud.
Narasi mengenai tindakan kekerasan seksual di tengah gerakan masyarakat merupakan isu sensitif yang dapat memicu provokasi.
Terutama mengingat peristiwa Mei 1998, di mana perempuan etnis Tionghoa menjadi korban pemerkosaan massal.
RSU UKI berada di Cawang, Jakarta Timur. Sementara, per Senin (1/9/2025) tidak ada pantauan pergerakan massa di sekitar Cawang.
Salah satunya dapat dilihat dari CCTV dari situs web Lewatmana.com, di Jalan MT Haryono menuju daerah Cawang.
Tampak pada 30 Agustus sampai 1 September 2025 siang, tidak ada pergerakan massa.
Kesimpulan
Informasi mengenai adanya korban pemerkosaan yang dirawat di RSU UKI tidak benar atau keliru.
Pihak RSU UKI memastikan tidak ada korban kekerasan seksual seperti yang dimaksud dalam narasi beredar.
Adapun sejauh ini tidak ada pergerakan massa yang dilaporkan terjadi di wilayah Cawang, Jakarta Timur.
Pihak RSU UKI memastikan tidak ada korban kekerasan seksual seperti yang dimaksud dalam narasi beredar.
Adapun sejauh ini tidak ada pergerakan massa yang dilaporkan terjadi di wilayah Cawang, Jakarta Timur.