(GFD-2025-28544) [KLARIFIKASI] Video Sri Mulyani Sebut Guru sebagai Beban Negara adalah Rekayasa AI

Sumber:
Tanggal publish: 20/08/2025

Berita

KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di sejumlah platform media sosial mengeklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut guru sebagai beban negara.

Dalam video, Sri Mulyani secara langsung menyatakan "guru itu beban negara".

Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI). Narasi itu keliru dan perlu diluruskan agar tidak menjadi gangguan informasi.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim menampilkan Sri Mulyani menyebut guru sebagai beban negara salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini. 

Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Sri Mulyani sedang berpidato, kemudian terdapat klip yang menampilkan Sri Mulyani mengatakan "Guru itu beban negara". 

Salah satu akun menulis keterangan sebagai berikut:

Guru itu Beban Negara Tampa Guru dirimu Gak jadi apa2Menteri seperti dirimu yang jadi beban Negara yang taunya hanya menaikkan pajak Rakyat

 

Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Sri Mulyani mengatakan guru merupakan beban negara

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri, video yang menampilkan Sri Mulyani itu merupakan momen ketika ia menyampaikan sambutan dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di Bandung pada 7 Agustus 2025.

Video itu bisa dilihat di kanal YouTube Kompas TV ini. 

Setelah disimak sampai tuntas, tidak ditemukan pernyataan Sri Mulyani yang menyebut guru sebagai beban negara.

Sri Mulyani hanya menjelaskan tentang klaster anggaran di sektor pendidikan pada 2025. Salah satunya yakni anggaran untuk gaji dan tunjungan bagi tenaga pendidik.

"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya enggak besar, ini salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara atau ada partisipasi dari masyarakat?" kata Sri Mulyani. 

Ketika dicermati, klip yang menampilkan Sri Mulyani mengatakan guru sebagai beban negara pada bagian kanan bawahnya terdapat watermark "Veo". 

Veo merupakan kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google. Perangkat tersebut dapat membuat video dengan perintah teks atau gambar.

Tim Cek Fakta Kompas.com juga menguji video itu melalui pendeteksi AI generatif dengan menggunakan dua tools.

Saat diuji menggunakan Hive Moderation, probabilitas bahwa video itu dibuat AI mencapai 50,6 persen. Angka ini memang terbilang kecil, karena konten itu memodifikasi berdasarkan peristiwa sebenarnya. 

Kemudian, video itu diuji lagi menggunakan tool Deepware untuk mendeteksi video buatan AI. Hasilnya, video dalam unggahan dicurigai sebagai AI generatif.

Pernyataan Sri Mulyani terkait gaji guru yang kecil dan dinyatakan sebagai tantangan bagi keuangan negara memang dikritik karena dinilai tidak empatik. 

Akan tetapi, tidak ada pernyataan dia yang secara langsung menyebut "guru itu beban negara", sehingga narasi keliru ini perlu diluruskan.

Berikut pernyataan Sri Mulyani yang menuai kritik: 

"Banyak di media sosial, saya selalu mengatakan, 'Oh menjadi dosen, atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar'. Ini juga tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat?"

Kesimpulan

Video yang mengeklaim Sri Mulyani mengatakan guru sebagai beban negara merupakan hasil manipulasi berbasis AI.

Adapun video itu dibuat dengan menggunakan Veo, sebuah perangkat kecerdesaan buatan yang dikembangkan oleh Google.

Konten itu merekayasa video ketika Sri Mulyani menyampaikan sambutan dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di Bandung pada 7 Agustus 2025.

Sri Mulyani memang menuai kritik karena dianggap tidak menunjukkan empati saat membicarakan kecilnya gaji guru dan mengaitkannya dengan keuangan negara. Namun, tidak ada pernyataan Sri Mulyani yang menyatakan secara langsung bahwa "guru itu beban negara".

Rujukan