(GFD-2025-28458) Hoaks 3 Orang Meninggal Dunia pada Demo Pati 13 Agustus 2025

Sumber:
Tanggal publish: 15/08/2025

Berita

tirto.id - Ribuan masyarakat Kabupaten Pati turun ke jalan melakukan unjuk rasa penolakan terhadap keputusan Bupati Sudewo yang menaikkan tarif PBB Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen pada Rabu (13/8/2025).

ADVERTISEMENT

Dilaporkan pula, petugas pengamanan saat itu membubarkan massa secara paksa dengan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Beberapa pengunjuk rasa mengeluhkan pedih di mata karena terkena gas air mata, sehingga berlarian menyelamatkan diri.

let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

Di tengah maraknya pemberitaan mengenai demonstrasi itu, beredar sebuah narasi di media sosial yang mengeklaim adanya korban jiwa akibat aksi unjuk rasa di Pati tersebut. Disebutkan bahwa tiga orang tewas, terdiri dari dua anak kecil dan satu orang dewasa.

let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

#gpt-inline3-passback{text-align:center;}

Narasi itu disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Abu Hafshah”,“Yuliani”, “Kang Julid”(arsip) dan “Brisha Charisa Hamid” pada Rabu (13/8/2025). Sejumlah unggahan tersebut menyebarkan klaim via teks, foto dan video yang menarasikan terdapat korban jiwa sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua anak kecil dan satu orang dewasa imbas demo yang terjadi di Pati.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

#gpt-inline4-passback{text-align:center;}

“Update Demo Pati Sudah ada yg meninggal dunia 3 orang.. Anak kecil 2 1 dewasa. Mundurlah jika sudah tidak sanggup jangan korbanin rakyat terus,” tulis keterangan takarir salah satu unggahan tersebut pada Rabu (13/8/2025).

Periksa Fakta Orang meninggal 3 Demo pati. foto/hotline periksa fakta tirto

ADVERTISEMENT

Salah satu akun di Facebook bernama “W Sartika Oktavianifauzi”(arsip) secara spesifik menyebut bahwa salah satu korban meninggal dunia dalam demonstrasi di Pati adalah seorang wartawan. Unggahan tersebut turut menyertakan sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria sedang terkapar, disertai kartu identitas pers atas nama Lilik Yuliantoro.

“Innalillahi wa inna lillahi rojiun Tlah meninggal dunia wartawan yg meliput aksi demo di pati . Mas husein juga pingsan semoga baik2 saja . demo pati hilang nyawa aksi polri tni. Korban ada 3. 1 wartawan2 anak2,” tulis unggahan tersebut pada Rabu (13/8/2025).

Sepanjang Rabu (13/8/2025) hingga Jumat (15/8/2025) atau selama dua hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 441 tanda reaksi, 98 komentar dan telah dibagikan sebanyak 10 kali.

Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah demo di Pati menimbulkan tiga orang korban jiwa?

Hasil Cek Fakta

Pertama, Tirto menelusuri klaim yang menyebut adanya wartawan yang meninggal dunia akibat demonstrasi di Pati. Salah satu petunjuk yang ditelusuri adalah kartu identitas pers atas nama Lilik Yuliantoro, yang ditampilkan dalam unggahan di media sosial dan diklaim sebagai jurnalis yang menjadi korban meninggal dalam aksi tersebut.

Kami menemukan unggahan instagram dari @tuturpedia, media tempat wartawan Lilik bekerja. Media tersebut mengklarifikasi bahwa kabar yang beredar dan menyebut bahwa wartawan mereka yaitu Lilik Yuliantoro meninggal dunia dapat dipastikan adalah hoaks.

“Saat ini, Lilik tengah dalam perawatan di RSUD Suwondo Pati. Lilik dalam keadaan sadar namun masih lemas dan pusing diakibatkan efek dari gas air mata,” tulis keterangan resmi media tersebut pada Rabu (13/8/2025).

Dalam unggahan lainnya, media tersebut bahkan menampilkan klarifikasi langsung dari Lilik Yuliantoro yang membantah kabar terkait dirinya. Dalam video yang diunggah, Lilik terlihat dalam keadaan sadar dan masih terbaring di rumah sakit. Ia secara tegas menyatakan bahwa informasi yang menyebut dirinya meninggal dunia merupakan hoaks

Seperti yang dilaporkan Tirto, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membantah kabar adanya korban meninggal dalam aksi ini. Berdasarkan informasi yang ia himpun, belum ada laporan korban meninggal.

"Sampai sore hari ini hasil penelusuran kami, dari kepolisian nihil. Tidak ada korban yang meninggal dunia," kata Artanto, Rabu (13/8/2025) sore.

Meski demikian, Artanto mengatakan puluhan orang mengalami luka-luka dalam insiden demo ricuh mendesak lengserkan Sudewo, Bupati Pati. "Ada korban dari kedua belah pihak, baik dari anggota Polri maupun dari masyarakat, yaitu ada 34 orang saat ini sedang diobati dan dirawat di rumah sakit," kata Artanto, Rabu (13/8/2025) sore.

Dari jumlah itu, polisi yang mengalami luka-luka sekitar tujuh orang. Selain masyarakat peserta demo, ada pula jurnalis yang mengalami luka. Artanto menyebut, para korban menderita luka berbeda-beda. Ada yang mengalami luka lebam, bocor kepala, kulit robek, hingga sesak nafas.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat ada 64 korban luka dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025).

"Dari 64 korban luka tersebut, ada yang dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan perawatan di tempat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo, di Pati, Rabu (13/8/2025) dilansir dari Antara.

Untuk pasien yang dirawat di RSUD RAA Soewondo ada 40 orang, Klinik Marga Husada empat orang, Klinik Pratama PMI satu orang, RS Keluarga Sehat ada tujuh orang, dan perawatan di tempat ada 12 orang. Sebagian besar, kata dia, menjalani rawat jalan, sedangkan rawat inap enam orang, selebihnya rawat jalan dan ada yang observasi. Tidak ada korban meninggal.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukan klaim yang menyebut terdapat tiga korban jiwa imbas demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

Salah satu jurnalis yang dikabarkan meninggal telah membantah klaim itu. Sementara, sejumlah pihak terkait seperti kepolisian dan dinas kesehatan juga membantah ada korban meninggal akibat demo tersebut.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

Rujukan