(GFD-2025-27565) [KLARIFIKASI] Video Lama Pembakaran Bendera AS di Parlemen Iran

Sumber:
Tanggal publish: 24/06/2025

Berita

KOMPAS.com - Perang antara Israel dan Iran menemui babak baru ketika Amerika Serikat (AS) turut menyerang Iran.

Video yang memperlihatkan sejumlah anggota Parlemen Iran membakar bendera AS diklaim sebagai situasi terbaru, yang terjadi pada Kamis (19/6/2025).

Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

Sebelumnya, AS melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow pada Sabtu (21/6/2025).

Konflik dipicu oleh serangan Israel pada Jumat, 13 Juni 2025, dengan menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.

Iran kemudian melakukan serangan balasan pada Sabtu, 14 Juni 2025, dengan merusak fasilitas ekonomi Israel.

Video anggota Parlemen Iran membakar bendera AS pada Kamis (19/6/2025), disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Dalam video, tampak kerumunan pria berteriak sambil membakar secarik bendera AS dan kertas.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

Para anggota parlemen Iran membakar bendera Amerika Serikat dalam sesi sidang parlemen hari ini. Aksi tersebut dilakukan sebagai protes atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mundur dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

"Parlemen Iran Bakar Bendera AS dan Teriak 'Matilah Amerika"

Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:

Situasi terbaruParlement IRAN19 June 2025

 

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang beredar merupakan momen lama yang terjadi sekitar tujuh tahun lalu.

Klip serupa ditemukan di kanal YouTube Associated Press dan Bloomberg News.

Para anggota Parlemen Iran marah atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015.

Mereka pun membakar bendera AS di podium kantor parlemen sambil meneriakkan "Matilah Amerika!"

Para anggota parlemen melakukan protes pada hari Rabu, 9 Mei 2018, sehari setelah pengumuman Trump terkait perjanjian nuklir.

Sebagaimana diwartakan Euro News, keputusan Trump meninggalkan perjanjian nuklir mendorong Inggris, Perancis, dan Jerman untuk mengeluarkan pernyataan bersama.

Juru bicara Parlemen Iran, Ali Larijani mengatakan, pengabaian kesepakatan nuklir oleh Trump adalah sebuah pertunjukan diplomasi.

"Iran tidak memiliki kewajiban untuk menghormati komitmennya dalam situasi saat ini. Ini adalah ancaman bagi perdamaian dan keamanan," ujar Ali dalam sebuah wawancara televisi.

Kesimpulan

Video anggota Parlemen Iran membakar bendera Israel pada Mei 2018 disebarkan dengan konteks keliru.

Para anggota Parlemen Iran marah karena Presiden AS Donald Trump yang menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional 2015.

Peristiwa dalam video terjadi sebelum AS menyerang fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).

Rujukan