(GFD-2025-27014) [HOAKS] Autisme di Vietnam Naik 300 Persen akibat Vaksin Bill Gates

Sumber:
Tanggal publish: 16/05/2025

Berita

KOMPAS.com - Angka autisme di Vietnam diklaim melonjak hingga 300 persen akibat pemberian vaksin yang disponsori oleh pendiri Microsoft, Bill Gates.

Narasi yang beredar di media sosial menyebutkan, tidak ada autisme sejak 1975. Namun peningkatan terjadi pada 2000 dan 2021, ketika Gates Foundation meluncurkan program vaksinasi.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

Informasi yang mengeklaim autisme di Vietnam meningkat 300 persen akibat vaksin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (15/5/2025):

Tidak ada yang namanya autisme pada tahun 1975, tahun 2000, tahun 2001, tidak ada yang namanya autisme — Yayasan Gates memperkenalkan program vaksinasi di Vietnam. Sekarang, kasus autisme di Vietnam meningkat lebih dari 300%

Hasil Cek Fakta

Autisme yang dimaksud kemungkinan adalah gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD).

ASD merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan berperilaku.

Sejauh ini tidak ada bukti yang membenarkan bahwa pemberian vaksin dapat menyebabkan autisme.

Video yang beredar bersumber dari potongan dokumenter kontroversial berjudul Vaxxed: From Cover-up to Catastrophe.

Film itu disutradarai oleh Andrew Wakefield, seorang dokter Inggris yang lisensi medisnya dicabut karena memalsukan data dalam makalah pada 1998 yang menghubungkan autisme dengan vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR).

The Lancet telah mencabut penelitiannya, tetapi penelitian itu terus memicu misinformasi.

Sementara, sejumlah penelitian lain telah membuktikan bahwa autisme dan vaksinasi tidak saling terkait.

Misalnya, sebuah studi pada 2002 menunjukkan, risiko autisme sama pada kelompok yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi.

Penelitian dilakukan kepada 537.303 anak-anak Denmark, yang 82 persen di antaranya telah menerima vaksin MMR.

Kemudian, studi para peneliti dari Rumah Sakit Anak Philadelphia pada 2009 yang menganalisis kemungkinan hubungan antara thimerosal, pengawet berbasis merkuri dalam vaksin, dan autisme.

Terbukti, tidak ada hubungan antara autisme dan bahan yang terkandung dalam vaksin.

Studi lainnya diterbikkan, The Journal of the American Medical Association pada 2015 yang meneliti lebih dari 90.000 anak.

Hasilnya, vaksin MMR tidak terbukti meningkatkan risiko ASD.

Selain itu, tidak ada laporan mengenai peningkatan kasus autisme mencapai 300 persen di Vietnam.

Riset yang dilakukan Kesehatan Masyarakat Universitas Hanoi melaporkan, prevalensi ASD di antara anak-anak berusia 18 dan 30 bulan di Vietnam yakni 0,758 persen atau 1 dari 132 anak.

Vietnam telah menerima dukungan dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi atau Gavi, di mana Yayasan Gates sebagai salah satu donatur utamanya.

Kendati demikian, tidak ada bukti bahwa program vaksinasi terkait dengan autisme.

Kesimpulan

Narasi yang mengeklaim autisme di Vietnam meningkat 300 persen akibat vaksin merupakan hoaks.

Sejumlah penelitian membuktikan, kandungan bahan dalam vaksin tidak ada mengakibatkan ASD.

Adapun prevalensi ASD di Vietnam yakni 0,758 persen atau 1 dari 132 anak.

Rujukan