(GFD-2025-26848) Cek Fakta: Megawati Buat Sayembara untuk Buktikan Ijazah Jokowi Palsu
Sumber:Tanggal publish: 06/05/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar sebuah narasi yang menyebutkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuat sayembara senilai Rp 16 M untuk siapa saja yang bisa membuktikan ijazah mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) palsu. Yuk cek faktanya dulu.
Diketahui, narasi itu beredar di sejumlah akun X atau twitter. Salah satunya diunggah akun bernama SecrethManZ pada 13 Desember 2024 lalu.
”SAYEMBARA BERHADIAH 16 MILYAR...
KETUA UMUM PDIP MEGAWATI SUKARNO PUTRI MENGADAKAN SAYEMBARA...
BAGI SIAPA SAJA YANG BISA MEMBUKTIKAN IJAZAH JOKOWI PALSU AKAN MENDAPATKAN HADIAH 16 M....‼️,” demikian bunyi cuitan akun tersebut seperti dikutip, Selasa (6/5/2025).
Adapun untuk melihat unggahan itu dapat mengeklik di tautan ini.
Berikut tangkap layar unggahan tersebut.
Tangkap layar unggahan dengan narasi Megawati buat sayembara Rp 16 M untuk buktikan Ijazah Jokowi Palsu. (Istimewa/Twitter)
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com kemudian menelusuri kebenaran narasi tersebut dengan menggunakan mesin pencarian Google dengan kata kunci “Megawati Buat Sayembara untuk Buktikan Ijazah Jokowi Palsu”.
Hasilnya, terdapat artikel dari gesuri.di berjudul ”Deddy Sitorus Sebut Kabar Sayembara Rp 16 Miliar dari Megawati Hoaks”. Artikel tersebut terbit pada 28 April 2025 pukul 06.00 WIB.
Dalam artikel itu, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus menegaskan, isu sayembara Rp16 M oleh Megawati Soekarnoputri untuk siapa saja yang dapat membuktikan dugaan ijazah palsu Jokowi adalah hoaks.
Berikut tangkap layar unggahan dari artikel tersebut.
Tangkap layar berita klarifikasi dari PDIP terkait kabar Megawati buat Sayembara Rp 16 M untuk buktikan ijazah Jokowi palsu. (Istimewa/gesuri.id)
Adapun berita selengkapnya dapat klik tautan ini.
Kesimpulan…
Kesimpulan
Cuitan yang dengan narasi Megawati menggelar sayembara Rp 16 M untuk buktikan ijazah Jokowi palsu merupakan disinformasi dengan jenis misleading content atau konten informasi menyesatkan.