Akun Instagram “aguseven” pada Jumat (14/03/2025) mengunggah video [arsip] disertai klaim:
“3 Perusahaan Vaksin China Membuat Virus Gabungan, Akan disebar ke seluruh dunia. HMPV VS COVID-19 = FLURONA”
Per Kamis (10/04/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 1.260 tanda suka dan dibagikan ulang 1.810 kali.
(GFD-2025-26452) [SALAH] Flurona Itu Virus Buatan Tiga Perusahaan Vaksin di China
Sumber: instagram.comTanggal publish: 10/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “virus flurona” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, ditemukan artikel alodokter.com “Fakta Seputar Flurona, Infeksi Gabungan dari COVID-19 dan Influenza” yang tayang Januari 2025 dan ditinjau oleh dr. Kevin Adrian.
Dari artikel itu diketahui kalau flurona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang terinfeksi virus influenza dan COVID-19 secara bersamaan, yang dikenal sebagai koinfeksi.
Gejala flurona mirip dengan COVID-19 dan influenza sehingga sulit dibedakan. Gejala tersebut meliputi:
Demam,
Batuk,
Kelelahan,
Diare,
Sakit kepala dan tenggorokah, hingga
Hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa.
Flurona bukanlah virus yang diciptakan oleh tiga perusahaan vaksin di China.
Hasilnya, ditemukan artikel alodokter.com “Fakta Seputar Flurona, Infeksi Gabungan dari COVID-19 dan Influenza” yang tayang Januari 2025 dan ditinjau oleh dr. Kevin Adrian.
Dari artikel itu diketahui kalau flurona adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang terinfeksi virus influenza dan COVID-19 secara bersamaan, yang dikenal sebagai koinfeksi.
Gejala flurona mirip dengan COVID-19 dan influenza sehingga sulit dibedakan. Gejala tersebut meliputi:
Demam,
Batuk,
Kelelahan,
Diare,
Sakit kepala dan tenggorokah, hingga
Hilangnya kemampuan indra penciuman dan perasa.
Flurona bukanlah virus yang diciptakan oleh tiga perusahaan vaksin di China.
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “flurona adalah virus buatan tiga perusahaan vaksin di china” itu merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
(Ditulis oleh Laurensius Raka)