(GFD-2025-25877) [KLARIFIKASI] Anak Babi Bermata Satu di NTT Bukan Tanda Kiamat, tapi Idap Penyakit

Sumber:
Tanggal publish: 26/02/2025

Berita

KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan mengenai adanya anak babi bermata satu di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Oleh beberapa pengguna media sosial, kemunculan hewan langka itu dikaitkan sebagai tanda hari kiamat.

Narasi dalam unggahan perlu diluruskan karena informasinya keliru.

Unggahan soal anak babi bermata satu yang dikaitkan sebagai tanda hari kiamat muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

Akun tersebut membagikan foto yang menampilkan hewan bermata satu dengan lidah menjulur ke luar.

Keterangan foto itu sebagai berikut:

Viral anak seekor babi bermata satu menyerupai Dajjal pertanda kiamat sudah dekat #sorotan #semuaorang #jangkauanluas #fotoviral #fyp

Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut anak babi bermata satu sebagai tanda hari kiamat

Hasil Cek Fakta

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, anak babi bermata satu itu diketahui milik Samuel, warga Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Kepala Desa Oelami, Yohanes Nino menyebut anak babi bermata satu itu dilahirkan oleh induknya pada 15 Februari 2025 siang.  

Kapolsek Miomaffo Timur Ipda Aris Salama juga membenarkan adanya anak babi bermata satu di Desa Oelami. Namun, tidak berselang lama setelah lahir, hewan itu meninggal.

Dosen Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Slamet Raharjo menduga, penyebab anak babi itu bermata satu kemungkinan karena mengidap sindrom cyclopia. 

Sindrom cyclopia adalah kondisi langka yang menyebabkan anak, baik hewan maupun manusia lahir dengan mata satu. Selain bermata satu, kadang juga lahir tanpa hidung.

Menurut Slamet, cyclopia terjadi karena adanya gangguan saat pertumbuhan janin. 

"Cyclopia dapat terjadi akibat adanya gangguan pada saat pertumbuhan janin," kata Slamet.

Normalnya janin babi akan tumbuh dengan prosencephalon atau bagian otak depan membelah, sehingga calon bola mata ikut membelah menjadi mata kanan dan kiri.

Namun hal itu tidak terjadi pada babi yang mengalami kondisi malformasi parah di otak pada awal pembentukan janin. 

Anak babi yang mengidap sindrom cyclopia tidak mampu bertahan lama karena otak depannya tidak bisa tumbuh. Umumnya hanya bisa bertahan hidup selama beberapa jam atau beberapa hari saja. 

Kendati begitu, penyebab kondisi kelainan tersebut belum dapat diketahui dengan pasti.

Kesimpulan

Unggahan soal anak babi bermata satu yang dikaitkan sebagai tanda hari kiamat perlu diluruskan.

Dosen Kedokteran Hewan UGM Yogyakarta Slamet Raharjo menduga, penyebab anak babi itu bermata satu karena mengidap sindrom cyclopia.

Sindrom cyclopia adalah kondisi langka yang menyebabkan anak, baik hewan maupun manusia lahir dengan mata satu. Cyclopia terjadi karena adanya gangguan saat pertumbuhan janin.

Rujukan