SULTRAKINI.COM: Postingan group Whatsapp di Sulawesi Tenggara membagikan video unggahan klaim berita Presiden China Xi Jinping tagih uang utang atau 200 juta rakyatnya menetap permanen di Indonesia, berupa video siaran berita stasiun Tv “Gravitas: 165 countries owe at least $385 billion to China” yang diunggah akun YouTube resmi situs berita wionews.com.Â
Postingan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
Kenapa televisi lokal kok pada Bungkam ..???Justru televisi luar yg peduli terhadap Indonesia. Akhirnya China Komunis XI JIN Ping menagih hutang ke Indonesia setelah tahu nama Anies Rasyid Baswedan mendunia China menagih mau dibayar dengan uang atau 200 juta rakyat Tiongkok Komunis menetap secara permanen di Indonesia terutama di Kalimantan, akhirnya kebohongan pasti terbongkar JKW membangun IKN hanya untuk rakyat Komunis Tiongkok, dan kebenaran pasti muncul di permukaan.
Indonesia telah porak poranda secara paripurna saat ini, Indonesia dalam bahaya yang dilakukan oleh Rezim.
Allah SWT telah membuka satu demi satu.
(GFD-2024-25242) CEK FAKTA: Narasi Hoaks Tentang Utang Rahasia dan Proyek Kereta Cepat
Sumber:Tanggal publish: 10/02/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Sebuah video yang menampilkan potongan siaran berita dari stasiun televisi India mendapat perhatian luas di media sosial. Dalam video tersebut, seorang presenter wanita mengenakan baju hijau menyampaikan dalam bahasa Inggris, “China telah memberikan pinjaman miliaran dolar kepada pemerintah di berbagai belahan dunia,” dilengkapi dengan subtitle bahasa Indonesia.
Video berdurasi 59 detik ini menarik perhatian karena mengangkat isu pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan masalah pinjaman rahasia yang diberikan oleh pemerintah China. Pinjaman tersebut dianggap berisiko bagi negara-negara penerima karena berpotensi menjadi jebakan utang.
Narasi dalam video tersebut, yang merupakan terjemahan dari pembawa berita Palki Sharma, mengkritik keras praktik pinjaman China. Disebutkan bahwa banyak dari pinjaman ini diberikan secara rahasia, dikenal sebagai “pinjaman tersembunyi China,” yang menyebabkan masalah finansial bagi negara peminjam.
Sebagai contoh konkret, dikutip bahwa Indonesia telah meminjam dana besar dari China untuk pembangunan jalur kereta cepat, sebuah proyek yang diluncurkan pada tahun 2015 dan mengalami kenaikan biaya dari 4,5 miliar dolar AS menjadi lebih dari 8 miliar dolar AS. Narasi ini menekankan bahwa sebagian besar utang Indonesia kepada China tidak tercatat secara resmi, dengan jumlah utang tidak resmi yang dilaporkan mencapai hampir 23 miliar dolar AS, jauh melebihi angka resmi.
Menurut AidData, sebuah lembaga penelitian dan pengembangan internasional, Indonesia memiliki utang tersembunyi dari China sebesar 17,28 miliar dolar AS. Laporan AidData, yang berjudul âBanking on the Belt and Road: Insight from a new global dataset of 13.427 Chinese development projects,â mengungkapkan besarnya utang tersembunyi yang dihadapi Indonesia.
Pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang mencapai Rp 26,6 triliun, telah memaksa Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 sebagai revisi dari Perpres Nomor 107 Tahun 2015. Kebijakan ini memungkinkan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutupi biaya pembangunan kereta cepat tersebut.
Video berdurasi 59 detik ini menarik perhatian karena mengangkat isu pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan masalah pinjaman rahasia yang diberikan oleh pemerintah China. Pinjaman tersebut dianggap berisiko bagi negara-negara penerima karena berpotensi menjadi jebakan utang.
Narasi dalam video tersebut, yang merupakan terjemahan dari pembawa berita Palki Sharma, mengkritik keras praktik pinjaman China. Disebutkan bahwa banyak dari pinjaman ini diberikan secara rahasia, dikenal sebagai “pinjaman tersembunyi China,” yang menyebabkan masalah finansial bagi negara peminjam.
Sebagai contoh konkret, dikutip bahwa Indonesia telah meminjam dana besar dari China untuk pembangunan jalur kereta cepat, sebuah proyek yang diluncurkan pada tahun 2015 dan mengalami kenaikan biaya dari 4,5 miliar dolar AS menjadi lebih dari 8 miliar dolar AS. Narasi ini menekankan bahwa sebagian besar utang Indonesia kepada China tidak tercatat secara resmi, dengan jumlah utang tidak resmi yang dilaporkan mencapai hampir 23 miliar dolar AS, jauh melebihi angka resmi.
Menurut AidData, sebuah lembaga penelitian dan pengembangan internasional, Indonesia memiliki utang tersembunyi dari China sebesar 17,28 miliar dolar AS. Laporan AidData, yang berjudul âBanking on the Belt and Road: Insight from a new global dataset of 13.427 Chinese development projects,â mengungkapkan besarnya utang tersembunyi yang dihadapi Indonesia.
Pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang mencapai Rp 26,6 triliun, telah memaksa Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 sebagai revisi dari Perpres Nomor 107 Tahun 2015. Kebijakan ini memungkinkan penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutupi biaya pembangunan kereta cepat tersebut.
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, video tersebut memiliki ciri-ciri hoaks karena menyajikan informasi yang menyesatkan dan tidak sepenuhnya didukung oleh data atau fakta yang terverifikasi. Penting untuk melakukan pengecekan fakta dan mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.