(GFD-2024-22969) Hoaks Foto Nelayan Papua Menangkap Hewan Misterius

Sumber:
Tanggal publish: 26/09/2024

Berita

tirto.id - Belum lama ini beredar kompilasi gambar yang diklaim sebagai dokumentasi nelayan Papua menangkap hewan misterius. Foto ini salah satunya disebarkan oleh akun Facebook “Erenzh Pulalo” di sebuah grup Facebook “PAPUA DALAM BERITA”.

Dalam unggahannya, akun “Erenzh Pulalo” menyertakan tiga foto. Dua foto pertama menunjukkan seorang laki-laki sedang memegang hewan mirip Axolotl, dan foto terakhir menampilkan hewan tersebut diangkat oleh sebuah alat.

“Nelayan Papua menangkap hewan yang belum pernah terlihat sebelumnya.@sorotan @pengikut,” begitu bunyi takarir yang disematkan.

Per Kamis (26/9/2024), foto-foto yang diunggah pada Kamis (25/7/2024) ini sudah dibagikan ke 234 orang, dan mendapat 216 reaksi emoji, serta 184 komentar.

Jika menengok kolom komentar, kebanyakan warganet terlihat tak mempercayai informasi yang disebarkan dan beberapa tampak mempertanyakan lokasi Papua yang dimaksud. Seorang warganet mengomentari, gambar yang beredar adalah palsu dan dibuat oleh teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Narasi ini pun disebarkan oleh beberapa akun Facebook lain, seperti ini dan ini. Tirto bahkan menemukan foto dengan klaim yang sama disebarkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Thailand.

Lantas, bagaimana kebenaran foto-foto tersebut?

Hasil Cek Fakta

Langkah pertama yang dilakukan Tim Riset Tirto yakni menelusuri asal muasal gambar yang beredar dengan memanfaatkan Google Image. Dari pencarian itu kami menemukan foto identik diunggah oleh laman Facebook “Astral Infernum Productions” pada Selasa (23/7/2024).

Akun tersebut hanya memberi keterangan dalam Bahasa Inggris berbunyi “saya menginginkannya” dan sama sekali tak menyinggung soal nelayan Papua.

Dalam keterangan profilnya, akun “Astral” menyebut dirinya sebagai animator dan pembuat film dengan bantuan AI, yang berfokus pada genre fiksi ilmiah dan fiksi ilmiah horror.

Pemilik laman turut menanggapi komentar warganet dengan mengatakan bahwa mereka akan memandai fotonya di kemudian hari, ketika diberi tahu kalau foto ini telah ramai disebarkan dengan konteks yang salah.

Akun “Astral” yang di YouTube menggunakan nama “Astral Infernum – AI Arts”, juga mengunggah potret makhluk ini dalam bentuk video.

Untuk memastikan penggunaan AI dalam gambar ini, Tirto juga mencoba melakukan pengecekan lewat situs deteksi AI, Hive Moderation. Hasilnya, kemungkinan foto yang beredar dibuat oleh Generated AI (Gen AI) mencapai 99,9 persen.

Tirto pun tak menjumpai pemberitaan dari media kredibel yang menyatakan adanya penemuan hewan semacam Axolotl di Papua, baik di berbagai Provinsi Papua di Indonesia, maupun Papua Nugini.

Perlu diketahui, Axolotl termasuk dalam golongan hewan amfibi yang terancam punah. Menukil National Geographic, ukuran Axolotl bisa mencapai 12 inci. Sementara informasi yang tertera di situs San Diego Zoo menyebut kalau Axolotl bisa tumbuh hingga 18 inci alias sepanjang 45 cm, tidak seperti foto yang beredar yang menunjukkan ukuran Axolotl hampir sebesar manusia.

Warna Axolotl di alam liar sebagian besar cokelat keabu-abuan. Sedangkan Axolotl yang berwarna lebih terang, terutama yang bertubuh putih dan insang merah muda, biasanya dikembangbiakkan sebagai hewan peliharaan.

Namun di sebagian besar negara, spesies ini tidak dapat diperdagangkan lintas batas internasional, sebagian karena kekhawatiran bahwa mereka akan diburu dari alam liar. Axolotl ilegal untuk dimiliki di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) karena alasan yang sama.

Meskipun populasi penangkarannya ada di mana-mana, Axolotl liar terancam punah. Amfibi tersebut pernah menghuni danau dataran tinggi di sekitar Kota Meksiko, tetapi degradasi habitat telah membatasi mereka hanya di beberapa pedalaman di daerah tersebut

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan kompilasi foto yang diklaim sebagai dokumentasi nelayan Papua menangkap hewan misterius merupakan hasil rekayasa teknologi buatan (Artificial Intelligence/AI).

Foto identik sebelumnya diunggah oleh laman Facebook “Astral Infernum Productions” pada Selasa (23/7/2024). Dalam keterangan profilnya, akun itu menyebut dirinya sebagai animator dan pembuat film dengan bantuan AI, yang berfokus pada genre fiksi ilmiah dan fiksi ilmiah horror.

Hasil penelusuran lewat situs deteksi AI, Hive Moderation, juga menunjukkan besarnya kemungkinan foto yang beredar dibuat oleh Generated AI (Gen AI), yakni mencapai 99,9 persen.

Jadi, bisa disimpulkan gambar yang beredar di media sosial soal tangkapan hewan langka oleh nelayan Papua bersifat altered photo (foto yang dimanipulasi).

Rujukan