(GFD-2024-22516) [SALAH]: Perubahan iklim adalah hasil rekayasa

Sumber: instagram.com
Tanggal publish: 09/09/2024

Berita

Perubahan iklim adalah Hoax

Hasil Cek Fakta

Beredar sebuah klaim di media sosial bahwa perubahan iklim adalah sebuah hasil dari rekayasa.

Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.

Faktanya, Video yang disebutkan berasal dari akun YouTube CapitalClubCuts pada 30 April 2023 dan telah diunggah ulang di akun YouTube lain. Dalam video tersebut, Luke Belmar, seorang influencer dan pendiri Capital Club, berbicara tentang perubahan iklim. Belmar menyebut perubahan iklim sebagai “hoax” yang diciptakan oleh institusi besar. Sebagai latar belakang, Luke Belmar dikenal membuat konten seputar investasi, pemasaran digital, dan mata uang kripto.

Namun, secara ilmiah, perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca, yang dapat terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Akan tetapi, sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia, terutama penggunaan bahan bakar fosil (batu bara, minyak, dan gas), telah menjadi penyebab utama perubahan iklim. Pembakaran bahan bakar fosil ini menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana, yang berfungsi seperti selimut yang memerangkap panas di atmosfer bumi, meningkatkan suhu global.

Menurut laman UN Indonesia, konsentrasi gas rumah kaca saat ini berada pada level tertinggi dalam dua juta tahun terakhir. Akibatnya, suhu bumi sekarang 1,1°C lebih hangat dibandingkan akhir tahun 1800-an, dan dekade 2011-2020 menjadi yang terpanas dalam catatan sejarah. Dampak dari perubahan iklim ini sudah dirasakan, termasuk kekeringan hebat, kelangkaan air, kebakaran hutan, naiknya permukaan laut, pencairan es di kutub, badai yang semakin dahsyat, dan penurunan keanekaragaman hayati.

NASA menyatakan bahwa 97% ilmuwan iklim aktif sepakat bahwa pemanasan global saat ini disebabkan oleh aktivitas manusia. Selain itu, U.N.’s Intergovernmental Panel on Climate Change dalam laporannya menyebutkan bahwa ada probabilitas 95-100% bahwa peningkatan suhu rata-rata global sejak 1951 disebabkan oleh aktivitas manusia. Untuk mengatasi perubahan iklim, PBB dalam laporan tahun 2018 menyarankan pembatasan kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5°C untuk meminimalkan dampak terburuk dan mempertahankan kondisi iklim yang layak huni. Beberapa langkah mitigasi yang diusulkan mencakup pengurangan emisi gas rumah kaca, adaptasi terhadap dampak perubahan iklim, dan pendanaan untuk proyek-proyek pengurangan risiko. Perjanjian Paris juga mendorong negara-negara untuk mencapai nol emisi bersih pada tahun 2050, dengan pengurangan emisi sekitar setengahnya pada tahun 2030.

Dengan demikian klaim perubahan iklim hasil rekayasa tidaklah benar dengan kategori konten yang menyesatkan.

Kesimpulan

Klaim perubahan iklim adalah hasil rekayasa tidak benar. Perubahan iklim pada mulanya terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, sejak penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak gas, dan aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama perubahan iklim.

Rujukan