(GFD-2019-2234) Ulin Yusron dengan menyebar informasi data pribadi orang yang diduga ada dalam video berisi seorang laki-laki yang menyebut akan "memenggal kepala Jokowi"

Sumber: twitter.com
Tanggal publish: 12/05/2019

Berita

Video berisi seorang laki-laki yang menyebut akan "memenggal kepala Jokowi" viral di media sosial Twitter. Video tersebut diambil saat sekelompok orang yang menamakan diri Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) melakukan unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu RI, Kamis (9/5/2019) lalu.

Hal itu kemudian ditanggapi beragam oleh warganet. Salah satunya adalah Ulin Yusron dengan menyebar informasi data pribadi orang yang diduga ada dalam video tersebut. Ulin menyebar dua nama yang diduga sebagai pelaku yang mengancam bakal memenggal kepala Presiden Joko Widodo melalui akun twitternya @ulinyusron

"Ini orangnya. Silahkan diproses sesuai hukum yang berlaku!" cuit Ulin pada 11 Mei 2019, sembari menyebar data pribadi seorang lelaki bernama Cep Yanto. Dalam kicauan lainnya, Ulin juga menyebar data pribadi lelaki dengan nama Dheva Suprayoga.

Namun, dua twit tersebut kini telah dihapus.
Rekam digital tweet tersebut bisa diakses di : http://tiny.cc/i0bl6y

Hasil Cek Fakta

Dheva yang dituduh Ulin sebagai pelaku telah menyampaikan klarifikasi bahwa lelaki dalam video yang viral bukan dirinya. Dheva mengaku sebagai siswa Taruna Nusantara dan sedang berada di Kebumen, Jawa Tengah.

Kepolisian juga mengkonfirmasi dua nama yang disebut Ulin bukan lelaki yang ada dalam video.

Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap pelaku berinisial HS di Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/5/2019) pagi.

“Pelaku berinisial HS, ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor, hari ini,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

Ulin sendiri telah menyampaikan permintaan maaf melalui akun Twitter pribadinya karena telah menyebut nama-nama yang keliru.

"Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Ditangkap! Akhirnya. Mohon maaf kepada nama2 yang disebut dan keliru. Ini murni kesalahan menerima informasi dan mengolahnya. Terima kasih yang sudah meramaikan percakapan soal penggal sehingga telah menutupi demo," cuit Ulin, Minggu (12/5/2019) siang.

Rujukan