(GFD-2024-22333) [SALAH] Data BPOM Bocor Terkait Vaksin Polio Bio Farma yang Membahayakan Kesehatan Publik

Sumber: Twitter.com
Tanggal publish: 31/08/2024

Berita

“Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan Publik”

Hasil Cek Fakta

Beredar sebuah informasi di Twitter @Alsalikovic, pada 30 Juli 2024 yang menyebut bahwa terdapat dokumen rahasia BPOM yang ternyata Vaksin Polio nOPV2 dapat membahayakan kesehatan publik.

Namun BPOM melalui laman resminya telah mengkonfirmasi bahwa klaim tersebut tidak benar. Menurut BPOM, tautan dokumen yang tercantum tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat bukan merupakan dokumen rahasia yang bocor.

BPOM juga menjelaskan bahwa Vaksin Polio nOPV2 yang diproduksi oleh Bio Farma telah melalui uji klinik fase 1, 2, dan 3 serta dievaluasi oleh BPOM bersama Komnas Penilai Obat, hasilnya vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu sehingga BPOM dapat mengeluarkan persetujuan izin edar pada Desember 2023.

Vaksin yang diproduksi Bio Farma tersebut merupakan atu-satunya vaksin nOPV2 di dunia dan telah digunakan di banyak negara. Meski sudah mendapat persetujuan izin edar, bersama Kemenkes dan Komnas PP KIPI, BPOM juga terus memantau keamanan vaksin tersebut dan menindaklanjuti setiap ada kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi).

Penelusuran gambar yang disematkan pada postingan tersebut juga menunjukkan bahwa gambar merupakan hasil buatan AI. Dengan tools pendeteksi AI dari hivemoderation.com, ditemukan hasil sebesar 99,3% bahwa gambar adalah buatan AI.

Dengan demikian, data BPOM bocor terkait Vaksin Polio Bio Farma yang membahayakan kesehatan publik adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Kesimpulan

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

BPOM telah mengkonfirmasi dokumen tersebut merupakan informasi publik yang terbuka dan dapat diakses masyarakat, bukan dokumen rahasia yang bocor. Vaksin Polio dari Bio Farma telah diuji klinik serta telah dievaluasi oleh BPOM bersama Komnas Penilai Obat, hasilnya vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.

Rujukan