(GFD-2024-21752) [SALAH] Artikel CNBC Indonesia “Netanyahu Sebut : Indonesia Negara Miskin, Gila Agama Suka Ikut Campur Urusan Negara Lain”

Sumber: Facebook.com
Tanggal publish: 10/08/2024

Berita

“Netanyahu Sebut : Indonesia Negara Miskin, Gila Agama Suka Ikut Campur Urusan Negara Lain”

Hasil Cek Fakta

Akun Facebook Baskara Dito pada 3 Agustus 2024 pukul 16.51 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel milik CNBC INDONESIA. Artikel tersebut berjudul “Netanyahu Sebut : Indonesia Negara Miskin, Gila Agama Suka Ikut Campur Urusan Negara Lain”. Akun tersebut juga menambahkan caption sebagai berikut “Juga

EKSPORTIR TKW TERBESAR

Gila Agama tapi korupsi dan cabulullah-nya juga gila, sampai2 di pesantren santri2 digarap, edan.

Hebat pengaruh agama? Mimpi di siang bolong”.

Setelah ditelusuri pada website cnbcindonesia.com dengan menggunakan indeks dan memasukkan tanggal unggah artikel tersebut yaitu 26 Juli 2024 pukul 21.50 yang tertera pada gambar postingan sehingga ditemukan artikel yang asli dengan judul yang berbeda. Judul yang asli adalah “Misi Rahasia Netanyahu ke AS, Minta Restu Perang di Negara Ini”. Jika diperhatikan gambar pada artikel asli dengan gambar pada artikel tangkapan layar sama- sama menampilkan gambar Netanyahu, Selain itu kesamaan terdapat pada keterangan penulis yaitu Thea Fathanah Arbar. Namun terdapat perbedaan yang terletak pada judul artikel.

Dengan demikian tangkapan layar artikel CNBC Indonesia dengan judul “Netanyahu Sebut : Indonesia Negara Miskin, Gila Agama Suka Ikut Campur Urusan Negara Lain” merupakan hasil editan. Tangkapan layar artikel tersebut sudah diedit di bagian judul artikel. Artikel asli milik CNBC Indonesia berjudul “Misi Rahasia Netanyahu ke AS, Minta Restu Perang di Negara Ini”, sehingga tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

Kesimpulan

Tangkapan layar artikel tersebut merupakan hasil editan. Faktanya, tangkapan layar artikel tersebut sudah diedit di bagian judul artikel. Artikel asli milik CNBC Indonesia berjudul “Misi Rahasia Netanyahu ke AS, Minta Restu Perang di Negara Ini”.

Rujukan