(GFD-2024-21721) [SALAH] Rokok Rempah Menawarkan Alternatif Sehat bagi Penggemar Rokok

Sumber: facebook.com
Tanggal publish: 18/06/2024

Berita

ROK CK Herbal inshaAllah bisa menyembuhkan segala penyakit.

CK HERBAL ROK.,OK KRETEK SOLUSI TETAP SEHAT PERCAYA DIRI DAN GAYA HIDUP PEMBERANI
Racikan perpaduan sempurna ahli rokok dan ahli herbal alami
Bahan :
1. Tembakau spesial pilihan
2. Cengkeh spesial pilihan
3. Jintan hitam
4. Kapulaga
5. Jahe
6. Kencur
7. Sirih, Madu
8. Kayu manis
9. Rempah pilihan terbaik nusantara

Hasil Cek Fakta

Rokok herbal atau rempah mengandung zat berbahaya. Meski tidak mengandung nikotin, rokok herbal mengandung tanaman yang jika dibakar akan menghasilkan karbon monoksida dan tar, yang beracun bagi tubuh. Tubuh yang terpapar karbon monoksida merusak dinding saluran pernapasan dan pembuluh darah. Efeknya, berisiko penyakit pernapasan dan pembuluh darah. Seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia, aterosklerosis, dan penyakit jantung.

Dokter Sepriani Timurtini Limbong menegaskan risiko kesehatan bagi perokok termasuk rokok herbal atau rempah. Kandungan tar dalam rokok herbal atau rempah memicu gangguan pada gigi dan gusi. Seperti gigi menguning, penumpukan plak, gigi berlubang, dan iritasi gusi.Rokok herbal bersifat karsinogenik yang menyebabkan kanker dalam jaringan tubuh. Seperti kanker nasofaring, kanker mulut, atau kanker paru-paru.

Faktanya, perokok herbal memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker laring (kotak suara), kerongkongan (tabung penelan), mulut, dan faring (tenggorokan). Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat melarang penggunaan istilah herbal, ringan, sampai rendah tar untuk produk sejenis. FDA menyebutkan rokok herbal tidak lebih aman dari rokok komersial.

Kesimpulan

Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Informasi yang menyesatkan Faktanya, rokok herbal atau rokok rempah mengandung zat berbahaya yakni karbon monoksida dan tar, yang beracun bagi tubuh. Berisiko penyakit pernapasan dan pembuluh darah. Seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia, aterosklerosis, dan penyakit jantung.

Rujukan