“Berita Mengerikan Akhirnya Dibuka Untuk Publik :
:us:
:us:
:us:
:us:
Amerika Serikat akhirnya secara resmi meng-umumkan bahwa:
Pangan Rekayasa Genetika ( GMF : Genetically Modified Foods ) adalah sejenis makanan yang sangat beracun…”
“Sebagian besar penyakit TUMOR ada kaitannya dengan GMF.
Segera sebarkan info ini kepada teman dan saudara anda!
Mintalah mereka berhati-hati !.
Saat pergi belanja di Mall, harus lihat dengan teliti :
Kalau Barcode yang dimulai dengan Angka “8″
Itu artinya makanan yang telah dimodifikasi secara Genetika.
Tidak peduli makanan apa saja, asalkan peng-olahannya secara Genetika, jangan beli apalagi di-makan!
Sebagus apapun alasan para ahli dalam mem-promosikan makanan Genetika dan mengklaim bahwa makanan tersebut tidak membahayakan, tapi kita harus tahu bahwa :
Orang Amerika tidak makan GMF;
Uni Eropa melarang;
Dilarang keras oleh sistem Pangan Khusus China;
Dilarang keras oleh Expo Dunia;
Dilarang keras oleh Asian Games;
Orang Afrika rela mati kelaparan daripada konsumsi GMF;
Dilarang keras oleh Universiade;
Rusia memang buktikan bahwa GMF dapat membuat hewan punah dalam tiga Generasi.
Hindari konsumsi makanan – makanan ( Beracun ) Seperti di bawah Ini:
Tomat, daging sapi Genetika berwarna merah mengandung racun kalajengking;
Jagung Manis adalah hasil rekayasa Genetika;
Ubi Jalar warna Ungu adalah hasil modifikasi Genetika.
Jagung manis adalah makanan yang dimodifikasi secara Genetika oleh Amerika,
Selama ini Jagung Manis yang kita konsumsi sebenarnya . . . . . adalah makanan Genetika ( GMF ) yang digunakan oleh orang Barat sana sebagai makanan binatang.
Namun, selama bertahun – tahun masih banyak orang sama sekali tidak tahu,
Masih saja suka membeli Jagung Manis untuk dimakan.
Himbauan untuk semua orang,baik kaum muda,
yang belum menikah,
atau yang belum punya anak, Jangan Makan GMF lagi!
Setelah pesan yang begitu mengerikan ini diumumkan, harap semua orang dapat berpikir demi kebaikan sendiri dan keluarga.
Harus dicamkan baik – baik:
Jangan pernah konsumsi Makanan Genetika (GMF) lagi.
Harus diingat bahwa. . . semua jenis makanan dan buah-buahan yang bukan musiman secara alami –Tidak Boleh Makan.
Please,
sesibuk apapun anda, tolong sempatkan diri untuk dibagikan ke yang lain.
Beberapa detik ketikan jari anda bisa selamatkan kehidupan banyak orang dari penyakit yang berbahaya.”
(GFD-2024-21703) [SALAH] Produk Pangan Rekayasa Genetika Berbahaya untuk Dikonsumsi
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 31/05/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai di media sosial WhatsApp yang menyebut bahwa Amerika Serikat resmi mengumumkan bahwa Pangan Rekayasa Genetika (GMF) adalah makanan yang sangat beracun. Dalam pesan berantai tersebut juga dijelaskan bahwa makanan dengan barcode yang diawali angka 8 (delapan) adalah bagian dari GMF sehingga harus dihindari.
Selain itu, dalam pesan tersebut juga disebutkan beberapa bahan pangan yang dinilai merupakan GMF dan semua jenis makanan dan buah-buahan yang bukan musiman secara alami tidak boleh dikonsumsi.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim ini sebelumnya pernah beredar melalui media sosial Facebook pada tahun 2018. Dikutip dari berbagai sumber, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Dilansir dari artikel Liputan6, Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Adil Basuki Ahza secara tegas membantah informasi tersebut. Adil menuturkan ketika sebuah varietas pangan rekayasa genetika akan dilepaskan ke pasaran, sebelumnya harus melalui serangkaian pengujian. Mulai dari tes struktur, toksisitas, uji kepada hewan, dilepaskan ke kelompok terbatas. Pangan rekayasa genetika ini sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi sebelum dilepaskan ke pasaran.
Berdasarkan temuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai produk pangan yang mengandung zat rekayasa genetika berbahaya untuk dikonsumsi adalah informasi yang menyesatkan.
Selain itu, dalam pesan tersebut juga disebutkan beberapa bahan pangan yang dinilai merupakan GMF dan semua jenis makanan dan buah-buahan yang bukan musiman secara alami tidak boleh dikonsumsi.
Namun setelah dilakukan penelusuran, klaim ini sebelumnya pernah beredar melalui media sosial Facebook pada tahun 2018. Dikutip dari berbagai sumber, klaim tersebut merupakan informasi yang salah.
Dilansir dari artikel Liputan6, Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Adil Basuki Ahza secara tegas membantah informasi tersebut. Adil menuturkan ketika sebuah varietas pangan rekayasa genetika akan dilepaskan ke pasaran, sebelumnya harus melalui serangkaian pengujian. Mulai dari tes struktur, toksisitas, uji kepada hewan, dilepaskan ke kelompok terbatas. Pangan rekayasa genetika ini sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi sebelum dilepaskan ke pasaran.
Berdasarkan temuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai produk pangan yang mengandung zat rekayasa genetika berbahaya untuk dikonsumsi adalah informasi yang menyesatkan.
Kesimpulan
Informasi menyesatkan. Pangan rekayasa genetika ini sudah dipastikan aman untuk dikonsumsi sebelum dilepaskan ke pasaran.