(GFD-2024-21675) [SALAH] Petinju Wanita Aljazair Imane Khelif adalah Transgender
Sumber: X.comTanggal publish: 07/08/2024
Berita
Kasihan sih ini kejadian di olimpiade dimana boxer cewek kalah dari boxer transwomen asal Algeria. Boxer Italia memutuskan mundur saat pertandingan baru 45 detik
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dengan kalim petinju wanita Aljazair, Imane Khelif, yang juga transgender, mengalahkan petinju asal Italia, Angela Carini dalam Olimpiade Paris 2024.
Dikutip dari pemeriksa fakta Italia, Facta.News, kontroversi mengenai identitas gender Imane Khelif ini bermula dari rekam jejaknya yang pernah didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju di New Delhi tahun 2023 silam. Kala itu, Khelif bertanding melawan Yang Liu. Penyelenggaranya, International Boxing Association/Asosiasi Tinju Internasional (IBA), melalui web resmi menyatakan “kadar testosteronnya yang tinggi, tidak memenuhi syarat kelayakan”.
Tindakan diskualifikasi tersebut menyebabkan gelombang misinformasi tentang jenis kelamin atlet. Dengan cepat masyarakat awam menyebut Khelif sebagai “transgender”. Padahal di laman profil resminya, atlet Aljazair kelahiran 1999 itu selalu bertanding di kategori wanita sejak mulai berlatih tinju.
Bahkan di putaran pertama Olimpiade Tokyo 2020, ia pernah kalah melawan atlet tinju asal Irlandia, Kellie Harrington. Informasi mengenai identitasnya sebagai transgender pun tidak ada dalam dokumen resmi apa pun.
Dilansir dari Facta.News, Mark Adams, juru bicara IOC, juga meyakinkan pers bahwa semua yang bersaing dalam kategori wanita memenuhi kriteria kelayakan. Paspor mereka bertuliskan bahwa mereka adalah wanita. Terlepas dari apa yang dikabarkan secara publik tentang jenis kelamin Imane Khelif, yang penting adalah keputusan Unit Tinju Paris : atlet Aljazair memenuhi syarat untuk kopetisi.
Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan klaim atlet Aljazair, Imane Khelif sebagai transgender adalah tidak benar. Informasi mengenai identitasnya sebagai transgender pun tidak ada dalam dokumen resmi apa pun. Dalam berbagai laman profil resmi, Khelif telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun di kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.
Dikutip dari pemeriksa fakta Italia, Facta.News, kontroversi mengenai identitas gender Imane Khelif ini bermula dari rekam jejaknya yang pernah didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Tinju di New Delhi tahun 2023 silam. Kala itu, Khelif bertanding melawan Yang Liu. Penyelenggaranya, International Boxing Association/Asosiasi Tinju Internasional (IBA), melalui web resmi menyatakan “kadar testosteronnya yang tinggi, tidak memenuhi syarat kelayakan”.
Tindakan diskualifikasi tersebut menyebabkan gelombang misinformasi tentang jenis kelamin atlet. Dengan cepat masyarakat awam menyebut Khelif sebagai “transgender”. Padahal di laman profil resminya, atlet Aljazair kelahiran 1999 itu selalu bertanding di kategori wanita sejak mulai berlatih tinju.
Bahkan di putaran pertama Olimpiade Tokyo 2020, ia pernah kalah melawan atlet tinju asal Irlandia, Kellie Harrington. Informasi mengenai identitasnya sebagai transgender pun tidak ada dalam dokumen resmi apa pun.
Dilansir dari Facta.News, Mark Adams, juru bicara IOC, juga meyakinkan pers bahwa semua yang bersaing dalam kategori wanita memenuhi kriteria kelayakan. Paspor mereka bertuliskan bahwa mereka adalah wanita. Terlepas dari apa yang dikabarkan secara publik tentang jenis kelamin Imane Khelif, yang penting adalah keputusan Unit Tinju Paris : atlet Aljazair memenuhi syarat untuk kopetisi.
Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan klaim atlet Aljazair, Imane Khelif sebagai transgender adalah tidak benar. Informasi mengenai identitasnya sebagai transgender pun tidak ada dalam dokumen resmi apa pun. Dalam berbagai laman profil resmi, Khelif telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun di kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.
Kesimpulan
Klaim bahwa atlet Aljazair, Imane Khelif sebagai transgender adalah tidak benar. Informasi mengenai identitasnya sebagai transgender pun tidak ada dalam dokumen resmi apa pun.