KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite telah dihapus.
Akan tetapi, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim Pertalite telah dihapus muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip)
Akun tersebut membagikan unggahan pada 1 Agustus 2024 dengan keterangan sebagai berikut:
BBM Jenis Pertalite Dihapus
Namun, unggahan itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud Pertalite dihapus, apakah terkait penjualan atau yang lain.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut pertalite sudah dihapus
(GFD-2024-21627) [HOAKS] Pertalite Telah Dihapus
Sumber:Tanggal publish: 02/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, sampai sampai saat ini Pertalite masih tersedia di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Menurut Fadjar, Pertamina masih ditugaskan memasok Pertalite.
"Sampai saat ini kami masih ditugaskan untuk penyediaan Pertalite," kata Fajar kepada Kompas.com Jumat (02/08/2024).
Ketika ditanya apakah akan ada pembatasan pembelian Pertalite yang merupakan BBM bersubsidi, Fadjar belum bisa memastikan. Sebab, pembatasan bukan wewenang Pertamina.
"Kewenangan pemerintah itu," ujarnya.
Dilansir Antara, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah belum membahas soal kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.
"Ndak, ndak, ndak. Belum ada pemikiran ke sana. Belum rapat juga," kata Jokowi Selasa (16/7/2024).
Adapun wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, pemerintah menargetkan pengetatan penggunaan subsidi BBM mulai 17 Agustus 2024, supaya dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjelaskan, belum ada pembatasan BBM bersubsidi pada 17 Agustus 2024, sebagaimana isu yang beredar.
"Enggak ada batasan di 17 Agustus, masih belum (ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi) ini kok," kata Arifin.
Menurut Arifin, perlu adanya data yang akurat terkait siapa saja yang berhak menerima BBM bersubsidi supaya pembatasan yang dilakukan bisa tepat sasaran.
Menurut Fadjar, Pertamina masih ditugaskan memasok Pertalite.
"Sampai saat ini kami masih ditugaskan untuk penyediaan Pertalite," kata Fajar kepada Kompas.com Jumat (02/08/2024).
Ketika ditanya apakah akan ada pembatasan pembelian Pertalite yang merupakan BBM bersubsidi, Fadjar belum bisa memastikan. Sebab, pembatasan bukan wewenang Pertamina.
"Kewenangan pemerintah itu," ujarnya.
Dilansir Antara, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah belum membahas soal kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.
"Ndak, ndak, ndak. Belum ada pemikiran ke sana. Belum rapat juga," kata Jokowi Selasa (16/7/2024).
Adapun wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, pemerintah menargetkan pengetatan penggunaan subsidi BBM mulai 17 Agustus 2024, supaya dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjelaskan, belum ada pembatasan BBM bersubsidi pada 17 Agustus 2024, sebagaimana isu yang beredar.
"Enggak ada batasan di 17 Agustus, masih belum (ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi) ini kok," kata Arifin.
Menurut Arifin, perlu adanya data yang akurat terkait siapa saja yang berhak menerima BBM bersubsidi supaya pembatasan yang dilakukan bisa tepat sasaran.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Pertalite telah dihapus tidak benar atau hoaks. Sampai saat ini Pertamina masuk memasok Pertalite ke SPBU.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah belum membahas tentang kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah belum membahas tentang kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.