(GFD-2024-21606) Tidak Benar, Video Gibran Sedang Makan Daging Katak

Sumber:
Tanggal publish: 02/08/2024

Berita

tirto.id - Baru-baru ini, beredar sejumlah video yang menampilkan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang juga wakil presiden RI terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka, sedang memakan daging katak. Lebih lanjut, narasi dalam unggahan tersebut juga menyebut bahwa Gibran merupakan sosok yang menggemari kuliner dari olahan daging katak.

Dalam video tersebut, memang nampak sosok yang dinarasikan sebagai Gibran, yang mengenakan kaus berwarna hitam dan duduk di sebuah mobil sambil menyantap daging katak, dengan menggunakan sumpit.

Video yang menampilkan Gibran sedang memakan katak tersebut ditemukan diunggah oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Aris Gemoy” pada Sabtu (27/7/2024), “Abu Safila Safila” pada Minggu (28/7/2024), serta Fachmi Aziz pada Selasa (30/7/2024).

Berikut transkrip narasi yang ditulis oleh salah satu akun yang mengunggah video tersebut pada Sabtu (27/7/2024):

“Lahap sekali makannya... inilah Calon Wakil Presiden 2024 kita nanti...yg mncontohkan makan Kodok..dan sangat sangat Doyan sekali makanan Haram... Apa nti yg akan trjadi bila seorang Yg bukan Muslim ini Memimpin Negeri ini.??? ASTAGHFIRULLAH...!!!! Selamat Yaaa bagi pndukung Anak Jokodok."

Sepanjang Minggu (28/7/2024) hingga Jumat (2/8/2024), atau selama lima hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh tiga tanda suka, dua komentar, dan telah diputar sebanyak 299 kali.

Lantas, bagaimana kebenaran video tersebut?

Hasil Cek Fakta

Mula-mula, Tim Riset Tirto mengamati video tersebut secara seksama dari awal hingga akhir.

Kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam video tersebut. Pertama, bentuk kepala dan wajah Gibran dalam video nampak tidak proporsional dan seperti hasil suntingan. Kedua, kami melihat keanehan antara gerak bibir dan kata yang diucapkan Gibran dalam video.

Untuk menelusuri lebih lanjut keaslian video tersebut, kami mengambil salah satu tangkapan layar dalam video tersebut, lalu menelusurinya dengan menggunakan metode reverse image search dari Google Images.

Hasil penelusuran mengarahkan ke sebuah video identik dari kanal Youtube “RK Blog” yang diunggah pada Sabtu (6/7/2024). Dari segi tanggal, video tersebut lebih dulu diunggah dibanding video identik yang menarasikan Gibran memakan daging katak. Kami menemukan sosok asli dari pria yang memakan daging katak tersebut bukanlah sosok Gibran.

Kemungkinan besar wajah seseorang dalam video tersebut disunting menggunakan wajah Gibran menggunakan teknologi deepfake melalui kecerdasan buatan (AI). Sebagai informasi, deepfake merupakan bentuk kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk memalsukan gambar dalam sebuah peristiwa.

Kami kemudian mencoba menggunakan perangkat pemindai video AI, mengingat adanya sejumlah kejanggalan di unggahan video tersebut yang mengindikasikan ini adalah karya AI.

Tirto menggunakan perangkat pemindai AI, Hive Moderation untuk mengidentifikasi video tersebut. Hasilnya, perangkat tersebut memberikan nilai 99,8 persen video tersebut kemungkinan dibuat dengan menggunakan teknologi AI.

Terakhir, kami melakukan penelusuran melalui Google dengan kata kunci “Gibran makan daging katak”. Hasilnya, kami tidak menemukan satupun konteks video yang menampilkan sosol wakil presiden RI terpilih itu sedang memakan katak.

Kami menemukan, media pemeriksa faktaturnbackhoax.id juga telah menelusuri keaslian video yang menarasikan sosok Gibran sedang memakan katak. Senada, media yang dikelola oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) tersebut menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil manipulasi menggunakan perangkat AI.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukan, video yang menarasikan Gibran sedang memakan katak kemungkinan besar adalah hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (altered video).

Sosok asli pria dalam video yang sedang memakan katak tersebut kemungkinan besar bukanlah Gibran. Penelusuran menggunakan perangkat pemindai AI menunjukkan tingkat probabilitas tinggi bahwa video tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi AI.

Rujukan