(GFD-2024-21574) [SALAH] Nyamuk Wolbachia Agenda Bill Gates Disebarkan di Ujungberung Kota Bandung

Sumber: Instagram.com
Tanggal publish: 31/07/2024

Berita

“Kenapa selalu dipaksakan?? Dan pihak berwenang Tak pernah belajar dari kegagalan negara lain, tapi justru patuh & memuluskan agenda si dokter komputer kill Gates… Yang jelas² menimbulkan kerugian pada rakyat akibat :syringe:terapi gen covid. Rakyat lagi yang direpotkan, Ekosistem di kacaukan. Semoga upaya ini Allah gagalkan. Aamiin”

“Warga Komplek Perumahan Griya Winaya Blik B 17, RT 04/RW 13 Kel. Pasirjati, Kec. Ujungberung Kota Bandung Waspada jika Penyebaran Nyamuk Wolbachia Tetap Dilakukan di Blik B 17 Padahal SUDAH MENOLAK”

Hasil Cek Fakta

Artikel disadur dari Tempo.co.

Beredar sebuah informasi di Instagram dari akun @bougenville_yy503 pada 14 Juli 2024 yang menyebut bahwa pihak berwenang memuluskan agenda Bill Gates untuk menyebarkan nyamuk wolbachia di Kec. Ujungberung, Kota Bandung.

Namun faktanya nyamuk wolbachia tidak ada kaitannya dengan agenda yang direncanakan Bill Gates. Dilansir dari Tempo.co, dua ilmuan Amerika bernama Marshall Hertig dan S. Burt Wolbach menemukan bakteri pada nyamuk rumah biasa pada tahun 1924. Kemudian pada 1936 saat penelitian berlanjut Hertig menamai bakteri tersebut menjadi Wolbachia pipientis.

Kemudian Professor Scott O’Neill, pendiri World Mosquito Program (WMP), pada 1980-an meneliti lebih lanjut terkait nyamuk wolbachia di Universitas Queensland di Australia, dan pada 1991 meneliti mengenai kaitannya nyamuk demam berdarah. Hingga pada tahun 2000-an penelitian terus berkembang, Bill and Melinda Gates Foundation mendanai WMP melalui Program Tantangan Besar dalam Kesehatan Global pada 2004.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa nyamuk wolbachia tidak berbahaya justru dapat berdampak untuk mengurangi penyebaran virus yang menyebabkan demam berdarah dan dapat mengurangi populasi nyamuk, hal tersebut telah terbukti dengan penelitian puluhan tahun. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap nyamuk wolbachia.

Melansir dari Tempo.co dan laman resmi Biofarma, di Indonesia sendiri telah dilakukan pengujian sejak 2011 hingga 2022 oleh WMP bersama Yayasan Tahija dan Universitas Gadjah Mada, setelah melewati fase implementasi pada 2022 hasil menunjukkan adanya penurunan sebesar 77 % kasus demam berdarah dan 86% kasus perawatan di rumah sakit di Yogyakarta.

Mengutip dari laman resmi Kota Bandung, Pemkot Kota Bandung akan mengimplementasikan inovasi bakteri wolbachia ke dalam telur-telur nyamuk Aedes aegypti mengingat Kota Bandung termasuk daerah endemis DBD dengan kasus cukup tinggi. Pemkot memilih Kec. Ujungberung sebagai wilayah pilot project karena termasuk dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung tahun 2022.

Dengan demikian, nyamuk wolbachia agenda Bill Gates yang disebarkan di Ujungberung Kota Bandung adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Kesimpulan

Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya nyamuk wolbachia adalah inovasi teknologi untuk menurunkan kasus demam berdarah yang tidak ada kaitannya dengan agenda dari Bill Gates. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

Rujukan