KOMPAS.com - Beredar akun Instagram yang disebut milik Thomas Crooks, pelaku penembakan Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump ditembak saat berkampanye di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu (13/7/2024). Ia selamat dengan luka tembak di telinga.
Sementara itu, Crooks tewas di tempat kejadian setelah ditembak agen Secret Service AS. Penegak hukum masih menyelidiki motif Crooks menembak Trump.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, akun Instagram tersebut bukan milik Thomas Crooks.
Tangkapan layar akun Instagram yang disebut milik Thomas Crooks dibagikan oleh akun Facebook ini, pada Selasa (16/7/2024).
Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):
Para penyelidik mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemukan alasan mengapa Thomas Matthew Crooks mencoba membunuh Trump, namun jika kalian membuka Instagram-nya, dia mengunggah “Saya tidak melakukan ini untuk diri saya sendiri. Saya melakukannya untuk negara saya.”
Itulah MOTIVASI-nya. Tidak ada yang lebih dalam atau rumit untuk digali. Saya pikir fakta bahwa negara ini sangat terpecah belah dengan Trump dan lawan-lawannya sebagai pusatnya, dia melihat menyingkirkannya sebagai solusi. Sungguh menyedihkan bagi seorang anak muda untuk merasakan hal ini. Pertarungan politik menyebabkan tekanan pada banyak orang
Narasi itu disertai tangkapan layar akun Instagram thomasmatthewcrookss.s. Akun Instagram tersebut memasang foto profil seorang pria kulit putih berkacamata dengan rambut panjang.
Pada bagian bio, tertera keterangan sebagai berikut (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):
Saya tidak melakukannya untuk diri saya sendiri, saya melakukannya untuk Amerika. Jika saya meninggal, akun ini akan dikelola oleh orang lain, kebenarannya akan diumumkan dalam tiga hari ke depan.
(GFD-2024-21194) [HOAKS] Akun Instagram Mengatasnamakan Penembak Donald Trump
Sumber:Tanggal publish: 17/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi terkait akun Instagram Thomas Crooks di Google Search dengan kata kunci "thomas crooks instagram account".
Hasilnya, ditemukan artikel dari pemeriksa fakta PolitiFact, Senin (15/7/2024). Mereka menemukan akun Instagram lain yang mengatasnamakan Thomas Crooks.
Temuan itu dikonfirmasi ke Meta (perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp). Juru bicara Meta, Dave Arnold mengatakan, akun itu palsu dan telah dihapus.
"Sesuai dengan kebijakan kami, akun peniru dari pelaku penembakan tidak diperbolehkan, dan kami menghapusnya ketika kami menemukannya," kata Arnold.
Kemudian, Kompas.com menelusuri akun Instagram thomasmatthewcrookss.s dan menemukan akun tersebut sudah tidak tersedia.
Menurut PolitiFact, satu-satunya akun yang dikonfirmasi sebagai milik Thomas Crooks adalah di platform media sosial Discord.
Discord menyebutkan, akun tersebut jarang digunakan dan tidak ada bukti digunakan untuk merencanakan penembakan Trump atau mendiskusikan pandangan politiknya.
Hasilnya, ditemukan artikel dari pemeriksa fakta PolitiFact, Senin (15/7/2024). Mereka menemukan akun Instagram lain yang mengatasnamakan Thomas Crooks.
Temuan itu dikonfirmasi ke Meta (perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp). Juru bicara Meta, Dave Arnold mengatakan, akun itu palsu dan telah dihapus.
"Sesuai dengan kebijakan kami, akun peniru dari pelaku penembakan tidak diperbolehkan, dan kami menghapusnya ketika kami menemukannya," kata Arnold.
Kemudian, Kompas.com menelusuri akun Instagram thomasmatthewcrookss.s dan menemukan akun tersebut sudah tidak tersedia.
Menurut PolitiFact, satu-satunya akun yang dikonfirmasi sebagai milik Thomas Crooks adalah di platform media sosial Discord.
Discord menyebutkan, akun tersebut jarang digunakan dan tidak ada bukti digunakan untuk merencanakan penembakan Trump atau mendiskusikan pandangan politiknya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, akun Instagram yang disebut milik Thomas Crooks adalah akun peniru atau palsu.
Juru bicara Meta Dave Arnold mengatakan, platform melarang akun peniru dari Thomas Crook dan menghapusnya begitu ditemukan.
Juru bicara Meta Dave Arnold mengatakan, platform melarang akun peniru dari Thomas Crook dan menghapusnya begitu ditemukan.