(GFD-2024-21163) Cek Fakta: Menteri AS Sebut Kominfo Bodoh usai Database Negara Diretas, Ini Faktanya

Sumber:
Tanggal publish: 17/07/2024

Berita

Jakarta: Beredar sebuah unggahan di akun X (Twitter) yang menampilkan tangkapan layar dari suatu media yang menarasikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bodoh dan terlalu sibuk urus Palestina hingga tidak tahu database penting milik negara diretas . Unggahan itu diunggah akun X @_memoryusang.  

Berikut narasi lengkapnya:  

“Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Database Negaranya dihacker tidak tau, karena telalu sibuk nguru Palestina,” demikian bunyi narasi melalui tangkapan layar unggahan tersebut.

Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .

Hasil Cek Fakta

Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan yang disertakan dalam tangkapan layar tersebut itu tidaklah benar. Medcom.id tidak menemukan artikel dengan judul tersebut dan juga unggahan artikel pada Selasa, 2 Juli 2024 pukul 07:34.  

Menteri Amerika yang disebut dalam unggahan tersebut merupakan Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Foto tersebut merupakan saat Blinken berbicara pada peluncuran "Strategi AS tentang Keamanan Ekonomi Perempuan Global" yang pertama, di Ruang Benjamin Franklin Departemen Luar Negeri di Washington, DC pada 4 Januari 2023, dilansir dariGetty Image.  

Tak hanya itu, Redaktur Eksekutif Liputan6.com, Raden Trimutia Hatta menjelaskan bahwa konten yang beredar di akun X tersebut juga terdapat di TikTok, konten itu merupakan hasil curian dari konten liputan6.com dan kemudian disunting dengan menambahkan narasi hoaks yang tidak sesuai dengan berita aslinya.  

"Kami sudah laporkan temuan ini ke pihak TikTok dan sudah ditindaklanjuti dengan menghapus akun tersebut," kata Trimutia.  

Raden meminta, masyarakat untuk tidak terpengaruh atau mempercayai akun-akun media sosial yang mencuri konten Liputan6.com untuk menyebarkan hoaks.

Kesimpulan

Unggahan yang dinarasikan Menteri AS menyebut Kominfo bodoh karena database diretas adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).  

Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.  

Rujukan