(GFD-2024-21126) [SALAH] MENAG TERSERET KORUPSI GRATIFIKASI HAJI

Sumber: youtube.com
Tanggal publish: 16/07/2024

Berita

Politik terkini – MENAG TERSERET KORUPSI GRATIFIKASI HAJI ?‪@garispolitik1320‬

MENGEJUTKAN..!
ANGKET HAJI KELAR..!?
MENAG TERSERET GRATIFIKASI?

Hasil Cek Fakta

Beredar sebuah video dari channel youtube bernama Garis Politik bernarasikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terseret korupsi gratifikasi haji.

Setelah ditelusuri, thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan gambar manipulasi dari momen ketika Ketua Tim Pengawas Haji 2024 Abdul Muhaimin Iskandar berbincang dengan anggota Tim Pengawas haji 2024 Selly Andriany Gantina dan Marwan Dasopang usai rapat evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji 2024 di ruang sidang Komisi VIII, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Senin, 1 Juli 2024.

Gambar aslinya dimuat dalam artikel tempo.co dengan judul “DPR Resmi Bentuk Pansus Haji”.

Dalam video tersebut terdapat narasi yang membahas tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambut positif pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Angket Pengawasan Haji DPR RI dan siap memberikan pendampingan apabila ada permintaan dari pihak Pansus. Narasi itu bersumber dari artikel wartaekonomi.co.id berjudul “DPR Bentuk Pansus Angket Pengawasan Haji, KPK Siap Dampingi”.

Selain itu narator dalam video tersebut juga membacakan artikel dari tribunnews.com berjudul “Pansus Angket Haji Selidiki Dugaan Korupsi di Balik Pengalihan 10 Ribu Kuota ke Haji Plus”. Artikel tersebut membahas tentang Panitia khusus (pansus) angket pelaksanaan haji 2024 menyelidiki dugaan adanya gratifikasi di balik pengalihan 10 ribu kuota haji ke haji plus.

Berdasarkan penjelasan di atas, klaim narasi yang menyatakan Menag terseret korupsi gratifikasi haji tidak terbukti dan termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.

Kesimpulan

Hasil periksa fakta Pekik Jalu Utomo.
Tidak ditemukan informasi terkait Menag terseret korupsi gratifikasi haji. Selain thumbnail merupakan hasil rekayasa, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang ditambahi dengan narasi menyesatkan.

Rujukan