(GFD-2024-21115) [HOAKS] Putin Peringatkan Pandemi Kedua pada 2024

Sumber:
Tanggal publish: 13/07/2024

Berita

KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin disebut mengeluarkan peringatan soal adanya pandemi kedua pada 2024.

Pemerintah AS yang dikendalikan operasi Deep State, kata Putin, berencana meluncurkan flu burung untuk mengacaukan pemilihan umum (pemilu) pada November.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

Peringatan Putin soal pandemi kedua yang akan mengacaukan Pemilu AS dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Juni 2024.

Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

Sebuah Tuduhan yang Mengejutkan

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan peringatan keras dan mengejutkan kepada dunia. Dia mengeklaim bahwa Amerika Serikat, di bawah kendali para agen Deep State, sedang bersiap untuk meluncurkan pandemi kedua untuk mengacaukan pemilu 2024.

Informasi mengejutkan ini terungkap dalam sebuah konferensi pers militer di Rusia, di mana para pejabat menguraikan sebuah rencana yang diduga melibatkan pelepasan senjata biologis flu burung.

Narasi itu disertai tautan menuju sebuah artikel berjudul "Putin Issues Urgent Warning: US Preparing Bird Flu False Flag to Sabotage Election" di situs chriswicknews.com.

Hasil Cek Fakta

Narasi di Facebook dan artikel yang dipublikasikan chriswicknews.com pada 29 Juni 2024 tidak memuat pernyataan langsung dari Putin.

Tim Cek Fakta Kompas.com juga tidak menemukan pemberitaan dari media arus utama terkait peringatan Putin tersebut.

Kemudian, Kompas.com menggunakan Hive Moderation, untuk mengecek probabilitas artikel tersebut dihasilkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Hasilnya, probabilitas artikel tersebut dihasilkan AI mencapai 99,9 persen.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, peringatan Putin soal pandemi kedua pada 2024 adalah hoaks.

Narasi tersebut bersumber dari sebuah artikel yang dihasilkan AI. Tidak ada pemberitaan dari media arus utama terkait peringatan Putin tersebut.

Rujukan