(GFD-2024-21037) Salah, Muslimah Indonesia Berpose Bintang Daud dan Dukung Israel

Sumber:
Tanggal publish: 10/07/2024

Berita

tirto.id - Di platform media sosial Facebook, pembahasan mengenai konflik Israel-Palestina masih terus mendapat perhatian. Pada saat yang sama, muncul juga sejumlah misinformasi terkait isu tersebut. Tirto menemukan sejumlah hoaks terkait konflik ini dalam beberapa pekan terakhir, tak terkecuali soal narasi dukungan yang dilakukan masyarakat ke Israel.

Baru-baru ini misalnya, beredar klaim dalam bentuk foto yang memperlihatkan sejumlah perempuan muslim (muslimah) asal Indonesia berpose merentangkan tangan membentuk simbol yang identik dengan lambang bintang pada bendera Israel (Bintang Daud) dan dinarasikan sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.

Foto tersebut disebarkan oleh sejumlah akun Facebook, termasuk “Mercy Linda Tiro”,“Irina Galperin”, dan “Hananya Naftali”, pada periode Jumat (21/6/2024) hingga Minggu (23/6/2024). Sejumlah akun tersebut menarasikan bahwa foto tersebut adalah bentuk dukungan muslimah Indonesia terhadap Israel.

“Muslims in Indonesia STAND WITH ISRAEL. I hope to visit Nusantara, Indonesia's new planned capital, one day. We were never meant to be enemies," tulis salah satu akun tersebut, Jumat (21/6/2024).

Sepanjang Jumat (21/6/2024) hingga Rabu (10/7/2024), atau selama sekitar 19 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 2.695 tanda suka, 1 ribu komentar, dan telah dibagikan sebanyak 172 kali.

Menariknya, ada sejumlah komentar warganet dalam unggahan tersebut nampak mempertanyakan keaslian gambar tersebut dan menduga bahwa gambar tersebut merupakan hasil manipulasi kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI). Namun, tak sedikit juga warganet yang mempercayai keaslian gambar tersebut sebagai bentuk dukungan muslimah Indonesia kepada Israel.

Lantas, bagaimana kebenaran foto tersebut?

Hasil Cek Fakta

Pertama-tama, Tirto mencoba menelusuri keaslian gambar tersebut. Mula-mula, kami menggunakan metode reverse image search dari Google Lens. Namun, hasil penelusuran hanya mengarahkan ke konten serupa di berbagai media. Tidak ada informasi mengenai sumber gambar tersebut.

Selanjutnya, kami melakukan penelusuran dengan mengamati foto tersebut secara seksama. Foto tersebut menampilkan enam perempuan muslim berhijab yang sedang berfoto dengan gaya merentangkan tangan sehingga membentuk pose yang mirip dengan lambang bintang negara Israel.

Namun, setelah diamati secara lebih teliti, kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam foto tersebut. Kami melihat beberapa bagian tangan yang nampak tidak proporsional, beberapa bagian tangan nampak buram dan tidak tersambung secara proporsional. Ada juga keanehan bentuk jari perempuan di foto tersebut.

Sejumlah kejanggalan tersebut mengindikasikan adanya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pembuatan foto tersebut. Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian gambar dengan beberapa perangkat pendeteksi AI.

Hasilnya, perangkat pemindai AI, Hugging Face, mengidentifikasi gambar tersebut memiliki probabilitas 85 persen dibuat menggunakan AI. Lalu, perangkat AI or Not, juga menyimpulkan kalau gambar kemungkinan besar dibuat dengan AI.

Untuk kembali memastikan klaim foto ini kami memasukan kata kunci “Muslimah Indonesia Berpose Bintang Daud Dukung Israel” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, kami menemukan artikel pemeriksa fakta resmi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Jala Hoaks) dan cekfakta.com juga telah menyatakan bahwa foto tersebut adalah hasil manipulasi AI.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, terdapat sejumlah kejanggalan dalam gambar tersebut. Penelusuran menggunakan perangkat pemindai AI mengungkap bahwa gambar tersebut kemungkinan besar dibuat dengan AI.

Sejumlah pemeriksa fakta kredibel juga telah menyatakan bahwa foto tersebut adalah hasil manipulasi AI.

Jadi, bisa disimpulkan gambar yang memperlihatkan muslimah Indonesia sedang berpose membentuk simbol bintang yang identik dengan lambang bintang pada bendera Israel (Bintang Daud) adalah hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (altered photo).

Rujukan