(GFD-2024-20992) Keliru, Video Tutorial Deteksi Risiko Stroke dengan Gerakan Jari Tangan

Sumber:
Tanggal publish: 08/07/2024

Berita



Sebuah video beredar di WhatsApp dan Facebook [ Arsip ] yang diklaim cara mendeteksi risiko stroke dengan cara menggerakkan jari tangan pada posisi tertentu.

Video itu memperlihatkan seseorang menggerakkan jari telunjuk tangan kanan ke atas jari tengah dan ditahan. Tetap di tangan yang sama, dia mempertemukan ibu jari dan jari manis di atas telapak tangan, sementara jari kelingking bebas bergerak. Jari kelingking yang bebas bergerak diklaim bahwa orang tersebut semakin kecil resikonya untuk terkena stroke.  



Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video yang beredar memperlihatkan cara mendeteksi risiko stroke pada seseorang?

Hasil Cek Fakta



Menurut dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya, Bambang Kusnardi, dikutip dari Kompas.com, tidak ada hubungan antara menggerakkan jari sebagaimana ditunjukkan dalam video dengan risiko stroke pada seseorang. Maka tutorial yang ditunjukkan dalam video itu tidak tepat.

Dia menjelaskan ada dua macam cara menilai risiko stroke pada seseorang yakni risiko yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan. Penilaian risiko yang bisa dikendalikan meliputi faktor hipertensi, diabetes melitus, dyslipidemia, asam urat, gaya hidup dan lain-lain.

Sementara tingkat risiko stroke terhadap seseorang yang tak bisa dikendalikan bisa diketahui dari usia, jenis kelamin dan ras. Misalnya orang berusia di atas 55 tahun, berjenis kelamin pria, dan ras Afrika Amerika, memiliki risiko stroke lebih tinggi daripada yang lain.

Dilansir Detik.com, dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, dr Ricky Gusanto Kurniawan, SpS, FINS, juga mengatakan tutorial menilai mengetahui risiko stroke dalam video yang beredar tersebut keliru.

"Untuk (mengetahui risiko) stroke itu hoaks. Tapi kalau mau periksa saraf atau kekuatan (tangan), mungkin bisa," kata Ricky, di Jakarta Timur, Jumat, 28 September 2022.

Ia juga menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi risiko stroke pada diri masing-masing menggunakan langkah-langkah yang dianjurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Berikut langkah-langkahnya:

American Stroke Association juga menyediakan formulir asesmen risiko stroke pada diri seseorang. Formulir itu bisa diunduh dari website mereka, yang meliputi faktor tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan lain-lain.

Kesimpulan



Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tutorial memeriksa risiko stroke pada seseorang menggunakan gerakan jari, merupakan klaim keliru.

Pakar mengatakan menggerakkan jari tangan tidak ada hubungannya dengan penilaian risiko stroke. Terdapat sejumlah cara yang secara medis bisa digunakan untuk menilai risiko stroke terhadap seseorang.

Rujukan