KOMPAS.com - Pemain bulu tangkis putra China, Zhang Zhi Jie (17), meninggal saat bertanding dalam penyisihan grup BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024) malam.
Setelah peristiwa itu, beredar narasi bahwa Zhang Zhi Jie meninggal akibat vaksin Covid-19 Sinovac dan Sinopharm.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai Zhang Zhi Jie meninggal akibat vaksin Covid-19 disebarkan oleh akun Facebook ini, Senin (1/7/2024).
Berikut narasi yang ditulis:
ini bukti fakta bahwa vaksin sinovac dan sinopharm itu dapat menyebabkan kematian dan sudden death,Karena cina kan warganya pada disuntik vaksin sinovac dan sinopharm, dan itu nyata sekali kejadiannya di depan mata di saksikan seluruh warga penonton Indonesia,Nah bude nanik dan pakde indro apa mau masih berkilah vaksin sinovac itu aman dan efektif? Berani jamin saya dia bakal ngeles dan lepas tanggung jawab
Akun Facebook lain juga mengaitkan wafatnya Zhang Zhi Jie dengan suntikan vaksin Covid-19.
(GFD-2024-20960) [HOAKS] Zhang Zhi Jie Meninggal akibat Vaksin Covid-19
Sumber:Tanggal publish: 03/07/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Zhang Zhi Jie tiba-tiba kolaps dalam pertandingan melawan Kazuma Kawano dari Jepang.
Tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan panggilan dari wasit.
Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Badminton Asia Junior Championship, Broto Happy menyampaikan, tindakan tersebut sudah sesuai prosedur standar operasi.
"Ini merupakan regulasi atau aturan sesuai SOP, dan guideline yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia," kata Broto, Minggu (30/6/2024) dikutip dari Antara.
Dokter turnamen memutuskan melarikan Zhang Zhi Jie ke rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr S Hardjolukito yang berjarak 10 menit.
Dilansir Harian Kompas, setelah melakukan penanganan, tim medis menyatakan korban meninggal pada pukul 20.50 WIB kepada pihak ofisial tim China.
Ofisial tim China meminta agar korban ditransfer ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta.
Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder.
RSPAU Dr S Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menyatakan hasil yang sama, yakni Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung mendadak.
Berdasarkan asesmen risiko yang dirancang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), tidak ada data yang mendukung kaitan antara vaksinasi Covid-19 dengan kematian jantung mendadak.
Para peneliti memeriksa data sertifikat kematian warga Oregon berusia 16–30 tahun, pada Juni 2021 sampai Desember 2022.
Dari 40 kematian yang terjadi pada orang yang telah menerima dosis vaksin mRNA Covid-19, tiga diantaranya terjadi lebih 100 hari setelah vaksinasi.
Namun, tidak terbukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kematian akibat jantung berhenti mendadak di kalangan generasi muda yang sebelumnya sehat.
Vaksin Covid-19 direkomendasikan untuk semua orang berusia lebih dari 6 bulan untuk mencegah Covid-19 dan komplikasinya, termasuk kematian.
Tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan panggilan dari wasit.
Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Badminton Asia Junior Championship, Broto Happy menyampaikan, tindakan tersebut sudah sesuai prosedur standar operasi.
"Ini merupakan regulasi atau aturan sesuai SOP, dan guideline yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia," kata Broto, Minggu (30/6/2024) dikutip dari Antara.
Dokter turnamen memutuskan melarikan Zhang Zhi Jie ke rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr S Hardjolukito yang berjarak 10 menit.
Dilansir Harian Kompas, setelah melakukan penanganan, tim medis menyatakan korban meninggal pada pukul 20.50 WIB kepada pihak ofisial tim China.
Ofisial tim China meminta agar korban ditransfer ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta.
Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder.
RSPAU Dr S Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito menyatakan hasil yang sama, yakni Zhang Zhi Jie mengalami henti jantung mendadak.
Berdasarkan asesmen risiko yang dirancang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), tidak ada data yang mendukung kaitan antara vaksinasi Covid-19 dengan kematian jantung mendadak.
Para peneliti memeriksa data sertifikat kematian warga Oregon berusia 16–30 tahun, pada Juni 2021 sampai Desember 2022.
Dari 40 kematian yang terjadi pada orang yang telah menerima dosis vaksin mRNA Covid-19, tiga diantaranya terjadi lebih 100 hari setelah vaksinasi.
Namun, tidak terbukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan kematian akibat jantung berhenti mendadak di kalangan generasi muda yang sebelumnya sehat.
Vaksin Covid-19 direkomendasikan untuk semua orang berusia lebih dari 6 bulan untuk mencegah Covid-19 dan komplikasinya, termasuk kematian.
Kesimpulan
Narasi mengenai Zhang Zhi Jie meninggal akibat vaksin Covid-19 adalah hoaks. Atlet asal China itu dinyatakan meninggal akibat henti jantung mendadak.
Tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa vaksin Covid-19 penyebab kematian akibat henti jantung mendadak.
Tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa vaksin Covid-19 penyebab kematian akibat henti jantung mendadak.
Rujukan
- https://www.facebook.com/100095282747900/videos/496762916345881
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02SXHn4woT8SYv8G4ieC98JkET3AHrGMKjuGyWmYkM5tX3TdFHZ6uBYsaYJDZWPZsdl&id=100078704257746
- https://www.antaranews.com/berita/4176342/pbsi-jelaskan-kronologi-meninggalnya-pemain-china-zhang-zhi-jie
- https://www.kompas.id/baca/olahraga/2024/07/01/kronologi-meninggalnya-zhang-zhi-jie-saat-kejuaraan-asia-yunior-di-yogyakarta
- https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/73/wr/pdfs/mm7314a5-H.pdf
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D