(GFD-2024-20944) [KLARIFIKASI] Video Kamp Tahanan di Libya Disebarkan dengan Konteks Keliru

Sumber:
Tanggal publish: 02/07/2024

Berita

KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan warga Palestina disiksa oleh tentara Israel di sebuah kamp.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim itu keliru.

Video dengan narasi soal warga Palestina disiksa tentara Israel di sebuah kamp dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 27 Juni 2024.

Berikut narasi yang dibagikan:

Leaked footage from an Israeli detention camp in Bir Ghannam near the Gaza border depicts civilian men, women, and children kidnapped and being assaulted.

(Rekaman yang bocor dari kamp penahanan Israel di Bir Ghannam dekat perbatasan Gaza menggambarkan laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang diculik dan disiksa.)

Hasil Cek Fakta

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video itu dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

Video serupa diunggah akun X (Twitter) @RefugeesinLibya pada 25 Juni 2024. Menurut keterangan yang dicantumkan, lokasi kamp berada di Bir Ghanam, Libya.

Di kamp penahanan tersebut, laki-laki, perempuan, dan anak-anak ditelanjangi, disiksa untuk mendapatkan uang tebusan.

Perempuan dilecehkan secara seksual, anak-anak dipukuli dan diperkosa, serta laki-laki dibakar sampai mati. Mereka yang selamat dilelang dan dijual sebagai budak.

Para tahanan ditangkap di jalanan Tunis dan diperdagangkan ke Libya. Ada pula orang-orang yang berasal dari berbagai wilayah di Libya.

Sementara itu, menurut Logically Facts, video itu pertama kali dibagikan oleh Ahmed Abdel Hakim Hamza dari Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia Libya.

Video tersebut diunggah di Facebook pada 22 Juni 2024, dan disebut menunjukkan imigran gelap dari Mesir dan Suriah yang ditahan di kamp Bir Ghanam.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video peristiwa kekerasan di kamp penahanan Bir Ghanam, Libya, disebarkan dengan konteks keliru.

Video tersebut bukan memperlihatkan warga Palestina disiksa oleh tentara Israel di sebuah kamp.

Rujukan