(GFD-2024-20795) [KLARIFIKASI] Jet yang Jadi Sasaran Protes di Inggris Bukan Milik Taylor Swift

Sumber:
Tanggal publish: 27/06/2024

Berita

KOMPAS.com - Beredar video dua aktivis iklim melakukan protes dengan menyemprotkan cat oranye pada dua pesawat jet di sebuah lapangan terbang.

Mereka mengkritik aktivitas jet pribadi yang menyebabkan tingginya emisi karbon. Klaim yang disertakan, jet pribadi itu milik penyanyi Amerika Serikat (AS), Taylor Swift.

Namun, setelah ditelusuri, pesawat yang jadi sasaran protes itu bukan milik Swift.

Narasi soal dua aktivis melakukan aksi protes terhadap dua pesawat jet milik Taylor Swift disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Kamis (20/6/2024): Taylor Swift’s private jet has been spray painted orange by “Just Stop Oil” activists.

Terjemahannya: Jet pribadi Taylor Swift telah dicat oranye oleh aktivis "Just Stop Oil".

Hasil Cek Fakta

Dua pesawat yang dicat oranye oleh dua aktivis tersebut bukan milik Taylor Swift.

Dikutip dari The Independent, dua anggota kelompok lingkungan hidup Just Stop Oil itu ditangkap polisi di Essex, Inggris.

Mereka merekam aksi menerobos lapangan terbang pribadi di Stansted, lalu menyemprotkan cat oranye dengan alat pemadam kebakaran.

Akun X Just Stop Oil mengunggah video tersebut dengan keterangan berikut:

Jennifer dan Cole memotong pagar lapangan terbang pribadi di Stansted tempat jet @taylorswift13 diparkir, menuntut perjanjian darurat untuk mengakhiri bahan bakar fosil pada tahun 2030.

Kendati demikian, Manajer Kantor Pers di Kepolisian Essex, David Paramore memastikan pesawat yang jadi sasaran protes tidak ada kaitannya dengan Taylor Swift.

Pesawat Jet Falcon X milik Taylor Swift mendarat di Bandara London Stansted, pada Rabu (19/6/2024), sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Sementara, Kepala Media Bandara London Stansted, Mark Davison mengatakan, aksi protes terjadi di kawasan yang memiliki terminal swasta dan tidak dioperasikan oleh bandara.

Dikutip dari Telegraph, Just Stop Oil menyatakan bertanggung jawab atas kejadian itu.

Melalui sebuah pernyataan, mantan manajer keberlanjutan dari Dumbarton, Kowalski mengatakan:

Selama bertahun-tahun, saya harus menyadari bahwa bekerja di bidang keberlanjutan pada dasarnya tidak memberi saya kemampuan untuk melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencegah kehancuran total sistem alami kita. Saya harus mengambil tindakan putus asa agar suara saya didengar.

Just Stop Oil menuntut pemerintah menandatangani perjanjian yang mengikat secara hukum, untuk menghapuskan bahan bakar fosil pada 2030.

Sebagai konteks, Taylor Swift melakukan perjalanan ke London untuk konser Eras Tour di Stadion Wembley, mulai 21 hingga 23 Juni 2024.

Dia dikritik atas penggunaan jet pribadi saat tur yang berkontribusi pada peningkatan emisi karbon.

USA Today mencatat, pada 2023, dua pesawat jet Taylor Swift melakukan perjalanan hingga 178.000 mil, mengeluarkan 1.200 ton karbon dioksida.

Mayoritas penerbangan ke Los Angeles, New York, Nashville dan pemberhentian konser untuk Eras Tour 2023.

Sementara pada Eras Tour 2024, Taylor Swift diperkirakan akan terbang sekitar 43.688 km dan mengeluarkan 511.154 kg karbon dioksida.

Jumlah itu setara dengan berkendara sejauh 1.307.311 mil dengan kendaraan umum bertenaga bensin.

Jumlah ini juga setara dengan emisi yang dihasilkan 67 rumah tangga dalam satu tahun penuh.

Namun, perjalanan Eras Tour 2024 masih belum mendekati selebritas penghasil emisi terbesar pada 2023, yakni Travis Scott dengan 6,06 juta kg karbon dioksida.

Kemudian, Kim Kardashian dengan 5,86 juta kg karbon dioksida, dan Elon Musk dengan 4,56 juta kg karbon dioksida.

Kesimpulan

Dua aktivis iklim Just Stop Oil mengecat dua pesawat jet pribadi di Bandara London Stansted, Inggris. Namun, pesawat tersebut bukan milik Taylor Swift.

Aksi protes itu bertujuan untuk mengkritik penggunaan jet pribadi yang menyebabkan tingginya emisi karbon.

Rujukan