(GFD-2024-20696) Video Penjemputan Jenazah Lukas Enembe Diklaim Demo 1 Juni 2024

Sumber:
Tanggal publish: 14/06/2024

Berita

tirto.id - Sepanjang bulan Juni ini, di media sosial, tersebar sebuah video yang menunjukkan kerumunan orang, yang diklaim terjadi di Kota Cirebon pada peringatan hari lahir Pancasila, yakni pada 1 Juni 2024. Kerumunan orang ini disebut meminta keadilan sila ke-5, alias “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Akun bernama “Anto Putra” misalnya, mengunggah klip tak sampai satu menit ini disertai keterangan bahwa unjuk rasa ini juga berkaitan dengan berita Vina. Kasus Vina yang dimaksud yakni peristiwa pembunuhan di Cirebon, pada 2016 silam.

Kasus itu memang tengah menjadi sorotan lantaran pengusutan kasusnya berlanjut, setelah sekian lama tak menemui titik terang. Salah seorang buron yang dahulu masih belum tertangkap, yakni Pegi Setiawan, sudah diamankan Polda Jawa Barat (Jabar) baru-baru ini. Pada Senin (10/6/2024), polisi mengungkap tersangka Pegi Setiawan (PS) alias Perong telah menjalani pemeriksaan psikologi forensik guna penyelidikan kasus.

Video seperti unggahan akun “Anto Putra” juga disebarkan oleh beberapa akun Facebook lain dengan narasi yang serupa, seperti bisa dilihat di sini dan di sini.

Hingga Jumat (14/6/2024), video yang pertama diunggah pada Sabtu (1/6/2024) ini sudah disukai oleh 98 orang dan memperoleh 13 komentar. Jika menengok kolom komentarnya, masyarakat tampak mempercayai klaim yang disematkan dan beberapa mengungkap kekaguman atas kepedulian publik.

Sementara akun “Anto Putro” sendiri juga terlihat secara konsisten menyebarkan unggahan yang berkaitan dengan kasus pembunuhan Vina.

Namun, bagaimana kebenaran videonya?

Hasil Cek Fakta

Tim Riset Tirto menelusuri rekaman ini dengan memanfaatkan Google Image. Setelah menyalin tangkapan layar videonya, kami menemukan cuplikan identik tapi dengan pengambilan angle yang berbeda, diunggah oleh kanal YouTube “WAGADEI TV”.

Namun video itu bukanlah dokumentasi unjuk rasa di Cirebon, pada 1 Juni 2024, melainkan prosesi penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Kami juga menemukan video yang sama persis dengan reel yang beredar diunggah akun Instagram “ikkj_jayapura” dengan keterangan lokasi di Jayapura, Provinsi Papua.

Akun itu juga menyertakan klip lain, yang memperlihatkan terjadinya kerusuhan.

Berbekal konteks itu, kami mencoba melakukan penelusuran lanjutan lewat penelusuran Google dengan kata kunci “video penjemputan jenazah Lukas Enembe”.

Hasilnya, kami menjumpai cuplikan ini juga tayang di laman kantor berita Antara. Menurut keterangan, video tersebut memang menunjukkan kedatangan jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani Jayapura, yang disambut kerumunan orang. Peti jenazah diarak oleh massa yang berjalan kaki ke tempat persemayaman di STAKIN Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (28/12/2024).

Antara menyebut sempat terjadi ketegangan saat massa ingin mengarak peti jenazah ke tempat persemayaman di STAKIN Sentani, Jaypura. Dengan begitu, bisa dikatakan video yang beredar di Facebook diberi konteks yang tidak sesuai.

Untuk diketahui, eks Gubernur Papua sekaligus narapidana kasus korupsi, Lukas Enembe, meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/12/2023).

Lukas saat itu menghabiskan beberapa bulan menjalani sidang di Jakarta untuk kasus korupsi yang menjerat dirinya. Dalam rentang waktu itu, kondisi kesehatannya sempat beberapa kali menurun dan beberapa kali pula dia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Dalam kasus yang menjeratnya, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat vonis mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menjadi pidana penjara selama 10 tahun, denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan empat bulan, serta membayar uang pengganti sebesar Rp47,8 miliar.

Kesimpulan

Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau video kerumunan orang dengan klaim suasana di Cirebon pada 1 Juni 2024 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Rekaman itu merupakan momen penjemputan jenazah mantan Gubernur Papua, sekaligus narapidana kasus korupsi, Lukas Enembe, seperti yang dilaporkan oleh Antara.

Rujukan