KOMPAS.com - Sebuah poster iklan dalam bahasa Ibrani mempromosikan perumahan yang akan dibangun oleh perusahaan real estat atau properti Israel di Gaza, Palestina.
Poster itu memuat gambar rancangan perumahan dengan latar reruntuhan bangunan di tepi pantai Gaza.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster tersebut merupakan konten satire.
Kendati demikian, lelucon itu mencederai prinsip kemanusiaan terhadap warga Gaza yang menderita akibat serangan Israel.
Poster iklan perumahan dengan latar reruntuhan bangunan di tepi pantai Gaza dibagikan oleh sejumlah akun, salah satunya akun Instagram AJ Plus, Selasa (19/12/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
Sebuah perusahaan real estat Israel mengumumkan rencana untuk menjual rumah pantai untuk warga Israel ... di Gaza.
Setelah ditelusuri, poster iklan tersebut berasal dari unggahan akun Instagram perusahaan real estat Israel, Harey Zahav, 13 Desember 2023.
Berikut takarir (caption) yang disertakan:
Bangun, rumah pantai bukan lagi mimpi!
Pada poster itu, tersemat teks sebagai berikut:
Kami dari Perusahaan Harey Zahav sedang mempersiapkan fondasi untuk kembali ke Gush Katif. Pekerja kami sedang bekerja di lahan terbaik, untuk menyingkirkan penjajah dan membersihkan puing-puing. Kami berharap tentara kami segera kembali ke rumah untuk melanjutkan pembangunan di Jalur Gaza, di seluruh wilayah Gush Katif.
(GFD-2023-14626) Perusahaan Israel Unggah Konten Satire soal Real Estat di Gaza
Sumber: kompas.comTanggal publish: 20/12/2023
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa akun Instagram Harey Zahav dan menemukan bahwa poster iklan tersebut telah diklarifikasi sebagai sebuah lelucon oleh pemilik perusahaan.
Pemilik Harey Zahav, Zeev Ephstein, dalam sebuah wawancara dengan media Israel Channel 13 mengatakan, perusahaannya tidak memiliki kuasa untuk mewujudkan iklan tersebut.
Wawancara itu diunggah di akun Instagram Harey Zahav pada Senin (18/12/2023).
"Itu adalah lelucon. Kami bukan Negara Israel. Kami adalah perusahaan swasta yang jelas tidak bisa mengambil keputusan seperti itu," kata Ephstein, dalam wawancara tersebut.
Kendati demikian, lelucon tersebut jelas melanggar prinsip kemanusiaan dan tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan warga Gaza korban serangan Israel.
Konflik Israel-Palestina telah memanas sejak 7 Oktober 2023. Hamas, kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza, menembakkan ribuan roket dan menginfiltrasi wilayah Israel.
Tindakan Hamas lantas direspons Israel dengan menyatakan perang dan melancarkan serangan balasan ke Palestina, terutama Gaza.
Dilansir Kompas.id, hingga Selasa (19/12/2023), Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan, korban tewas di kalangan warga Palestina mencapai lebih dari 19.600 orang. Sementara, korban luka-luka lebih dari 52.000 orang.
Badan Bantuan Sosial dan Pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), yang mengurusi pengungsi Palestina menambahkan, lebih dari 60 persen infrastruktur di Gaza hancur dan rusak.
Selain itu, lebih dari 90 persen dari total 2,3 juta warga Gaza hidup terlunta-lunta karena terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, ribuan warga Palestina terkubur di bawah puing-puing reruntuhan bangunan di Gaza yang luluh lantak digempur Israel.
Pemilik Harey Zahav, Zeev Ephstein, dalam sebuah wawancara dengan media Israel Channel 13 mengatakan, perusahaannya tidak memiliki kuasa untuk mewujudkan iklan tersebut.
Wawancara itu diunggah di akun Instagram Harey Zahav pada Senin (18/12/2023).
"Itu adalah lelucon. Kami bukan Negara Israel. Kami adalah perusahaan swasta yang jelas tidak bisa mengambil keputusan seperti itu," kata Ephstein, dalam wawancara tersebut.
Kendati demikian, lelucon tersebut jelas melanggar prinsip kemanusiaan dan tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan warga Gaza korban serangan Israel.
Konflik Israel-Palestina telah memanas sejak 7 Oktober 2023. Hamas, kelompok perlawanan yang berkuasa di Gaza, menembakkan ribuan roket dan menginfiltrasi wilayah Israel.
Tindakan Hamas lantas direspons Israel dengan menyatakan perang dan melancarkan serangan balasan ke Palestina, terutama Gaza.
Dilansir Kompas.id, hingga Selasa (19/12/2023), Kementerian Kesehatan di Gaza menyebutkan, korban tewas di kalangan warga Palestina mencapai lebih dari 19.600 orang. Sementara, korban luka-luka lebih dari 52.000 orang.
Badan Bantuan Sosial dan Pekerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA), yang mengurusi pengungsi Palestina menambahkan, lebih dari 60 persen infrastruktur di Gaza hancur dan rusak.
Selain itu, lebih dari 90 persen dari total 2,3 juta warga Gaza hidup terlunta-lunta karena terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan, ribuan warga Palestina terkubur di bawah puing-puing reruntuhan bangunan di Gaza yang luluh lantak digempur Israel.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, poster iklan perumahan dengan latar reruntuhan bangunan di tepi pantai Gaza adalah konten satire.
Lelucon tersebut diunggah oleh perusahaan real estat Israel, Harey Zahav. Namun, lelucon itu mencederai prinsip kemanusiaan terhadap warga Gaza yang menderita akibat serangan Israel.
Lelucon tersebut diunggah oleh perusahaan real estat Israel, Harey Zahav. Namun, lelucon itu mencederai prinsip kemanusiaan terhadap warga Gaza yang menderita akibat serangan Israel.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tag/cek-fakta
- https://www.kompas.com/tag/satire
- https://www.instagram.com/p/C1AN_uyvyCo/
- https://www.instagram.com/p/C1AN_uyvyCo/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.instagram.com/p/C0_EMmYoHC6/
- https://www.instagram.com/reel/C0_EMmYoHC6/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.kompas.id/baca/internasional/2023/12/20/jajaki-gencatan-senjata-ketua-hamas-ke-mesir-bos-mossad-temui-pm-qatar-cia
- https://t.me/kompascomupdate