(GFD-2023-12575) [SALAH] Video Penggabungan DNA Hewan
Sumber: TWITTERTanggal publish: 12/05/2023
Berita
“:green_heart: Cw // Tiktok . Guyss serius tanya emang nyampurin tes DNA hewan² gini tuh boleh ya? Seremm banget jujur liatnya :sob: Apalagi tesnya ngikutin kemauan netizen gini udah banyak pula :sob::sob:“
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @tanyakanrl mengunggah cuitan yang melampirkan tangkapan layar yang diklaim merupakan hasil penggabungan DNA dari hewan yang berbeda. Tampak dalam unggahan yang dibagikan di Twitter, pemilik akun TikTok mengaku menggabungkan DNA katak dan babi.
Setelah ditelusuri, tangkapan layar tersebut berasal dari unggahan akun Tiktok Wildan Mochmaul. Wildan membuat konten video menggabungkan DNA hewan yang berbeda dengan proses tertentu untuk mendapatkan hewan baru. Bukan hanya katak dan babi, pemilik akun TikTok juga mengaku telah menggabungkan DNA tikus dan babi di dalam sebuah telur ayam.
Dikutip dari Kompas, dokter hewan sekaligus pengajar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Aji Winarso mengatakan bahwa penggabungan DNA hewan-hewan memang dapat dilakukan. Namun Aji menegaskan, teori tersebut tidak mudah dalam praktiknya. Sebab, perlu penelitian yang panjang dan biaya yang sangat besar untuk melakukannya.
Menurutnya, rekayasa genetik terhadap hewan harus didahului dengan usulan kajian etik oleh komisi etik. Jadi sebelum mempraktikkan, akan dikaji terlebih dahulu apakah rekayasa genetik tersebut etis atau tidak.
Secara terpisah, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, menggabungkan dua DNA spesies berbeda tidak sesederhana dalam video.
Slamet melanjutkan, pita DNA yang dipotong juga harus sesuai dengan yang dipasangkan. Dokter hewan ini turut menegaskan, menggabungkan DNA tikus atau mencit dan babi di dalam telur ayam seperti salah satu video di akun TikTok, sangatlah tidak mungkin.
Setelah ditelusuri, tangkapan layar tersebut berasal dari unggahan akun Tiktok Wildan Mochmaul. Wildan membuat konten video menggabungkan DNA hewan yang berbeda dengan proses tertentu untuk mendapatkan hewan baru. Bukan hanya katak dan babi, pemilik akun TikTok juga mengaku telah menggabungkan DNA tikus dan babi di dalam sebuah telur ayam.
Dikutip dari Kompas, dokter hewan sekaligus pengajar di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Aji Winarso mengatakan bahwa penggabungan DNA hewan-hewan memang dapat dilakukan. Namun Aji menegaskan, teori tersebut tidak mudah dalam praktiknya. Sebab, perlu penelitian yang panjang dan biaya yang sangat besar untuk melakukannya.
Menurutnya, rekayasa genetik terhadap hewan harus didahului dengan usulan kajian etik oleh komisi etik. Jadi sebelum mempraktikkan, akan dikaji terlebih dahulu apakah rekayasa genetik tersebut etis atau tidak.
Secara terpisah, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo menjelaskan, menggabungkan dua DNA spesies berbeda tidak sesederhana dalam video.
Slamet melanjutkan, pita DNA yang dipotong juga harus sesuai dengan yang dipasangkan. Dokter hewan ini turut menegaskan, menggabungkan DNA tikus atau mencit dan babi di dalam telur ayam seperti salah satu video di akun TikTok, sangatlah tidak mungkin.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Agnes Amungkasari.
Rekayasa genetik penggabungan DNA hewan yang berbeda tidak semudah yang ditampilkan pada video. Perlu proses penelitian yang panjang dan biaya yang sangat besar untuk bisa melakukan hal tersebut.
Rekayasa genetik penggabungan DNA hewan yang berbeda tidak semudah yang ditampilkan pada video. Perlu proses penelitian yang panjang dan biaya yang sangat besar untuk bisa melakukan hal tersebut.