(GFD-2023-12433) Keliru, Video Berisi Klaim Iran Serang Israel
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 28/04/2023
Berita
Sebuah akun Facebook membagikan video berjudul “Disaksikan Ribuan Warga Israel !! Serangan Udara Iran Kembali Obrak Abrik Jantung Ibukota Israel Hingga Begini”.
Konten video tersebut menampilkan seorang petinggi militer, sejumlah pesawat tempur dan ledakan bom yang menghancurkan gedung-gedung bertingkat.
Narator video mengatakan "dibikin KO Israel, Iran mengamuk lewat serangan udara. Iran disebut tengah melakukan serangan udara yang bakal merusak infrastruktur sipil usai dibuat panik dan KO oleh Israel. Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat militer senior Amerika Serikat."
"Serang Iran terhadap Israel terlalu menakutkan. Negeri Islam itu mengamuk lewat serangan udara, bahkan pertahanan Israel tidak mampu menahannya. Dari pihak sekutu kami ratusan tentara tewas dihantam serangan itu. Amerika tidak bisa membantu apapun dalam perang tersebut. Pihak Israel harus bertempur sendirian melawan Negara Islam itu."
Sejak diunggah pada 23 April 2023, video ini sudah mendapat 3 ribuan komentar dan ditonton 441 ribu kali. Namun, benarkah itu video serangan Iran ke Israel?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan, video tersebut bukan berisi tentang serangan Iran terhadap Israel, tetapi itu adalah serangan Israel ke jalur Gaza pada Mei 2021. Tidak itu saja, kolase video pejabat militer Amerika Serikat yang diunggah itu juga tidak bicara soal Iran ataupun Israel. Tetapi, dia membahas tentang Cina dan Taiwan dalam sebuah acara televisi pada November 2022.
Untuk memverifikasi kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video itu menjadi gambar pakai Keyframe dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
Video 1
Pada awal video terlihat seorang pejabat militer, yang diklaim pengunggah konten berbicara tentang serang Iran ke Israel. Berikut narasi lengkapnya:
Serang Iran terhadap Israel terlalu menakutkan. Negeri Islam itu mengamuk lewat serangan udara, bahkan pertahanan Israel tidak mampu menahannya. Dari pihak sekutu kami ratusan tentara tewas dihantam serangan itu. Amerika tidak bisa membantu apapun dalam perang tersebut. Pihak Israel harus bertempur sendirian melawan Negara Islam itu.
Namun, Tempo menemukan, pejabat militer Amerika Serikat itu tidak membahas Israel maupun Iran. Narasi yang disampaikan narator tidak sesuai dengan faktanya. Potongan video itu sebelumnya sudah diunggah di channel YouTube CNBC Television pada tanggal 10 November 2022 dengan judul Gen. Mark Milley: We are experiencing a fundamental change in the character of war.
Video itu adalah proses wawancara yang dilakukan presenter dari CNBC, Morgan Brennan terhadap Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley. Pada kesempatan itu, mereka membahas topik bagaimana AS mempersiapkan potensi invasi Cina ke Taiwan.
“Masa depan tidak diketahui. Anda tidak bisa membuat prediksi kapan sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi. Kita sebut Cina ancaman yang bergerak. Cina telah memperkaya diri di bawah peraturan yang dibangun pada akhir perang dunia II ketika Peng melakukan reformasinya pada tahun 1979, mereka telah meningkatkan 10 persen dalam pertumbuhan ekonomi mereka selama 40 tahun dan turun menjadi 7 persen dan diperlambat lagi dan menjadi 3 persen. Dengan kekayaan itu, datang sebuah militer. Militer mereka tumbuh di semua domain, ruang, siber, domain tradisional darat, laut dan udara. Kemampuan mereka tumbuh,” kata Mark Miley dalam program Squawk on the Street tersebut.
Video 2
Selanjutnya, ledakan bom di tengah pemukiman menghancurkan gedung. Bagian video ini juga tidak ada kaitannya dengan serangan udara Iran ke Israel. Dalam channel YouTube Global News berjudul Buildings collapse as Israel carries out hundreds of airstrikes in Gaza, disebutkan ledakan bom itu terjadi di Gaza setelah Israel dan militan Hamas saling serang.
“Serangan udara Israel juga menghantam sebuah mobil yang membawa tiga warga sipil, termasuk seorang wanita di Kota Gaza,” kata saksi Palestina dan pejabat kesehatan. Sedikitnya 53 orang telah tewas di Gaza yang dikuasai Hamas dan enam orang di Israel sejak kekerasan meningkat, menurut para pejabat.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta, video berisi klaim Iran serang Israel adalah keliru.
Video tersebut bukan berisi serangan Iran terhadap Israel, melainkan serangan udara Israel ke jalur Gaza pada Mei 2021 silam.
Tidak itu saja, kolase video pejabat militer Amerika Serikat yang diunggah itu juga tidak bicara soal Iran dan Israel. Tetapi, dia membahas tentang Cina dan Taiwan dalam sebuah acara televisi pada November 2022.