(GFD-2023-11748) Cek Fakta: Tidak Benar BMKG Keluarkan Informasi 7 Provinsi Terancam Gempa Bumi

Sumber: liputan6.com
Tanggal publish: 13/02/2023

Berita


Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim informasi terbaru dari BMKG ada tujuh provinsi terancam gempa bumi. Kabar tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp dan media sosial setelah gempa Jayapura pada 9 Februari 2023.
Salah satunya diunggah salah satu akun Facebook, pada 10 Februari 2023. Unggahan tersebut berupa tangkapan layar dari aplikasi percakapan.
Berikut klaim informasi terbaru dari BMKG ada tujuh provinsi terancam gempa bumi.
"Shalom selamat malam untuk kita semua, khusus buat warga masyarakat yang berada di Jayapura dan sekitarnya, informasi terbaru dari BMKG JAYAPURA dan sekitarnya, informasi terbaru dari BMKG JAYAPURA bahwa malam ini akan ada gempa susulan, sehingga kami dari BMKG sangat memohon untuk semua warga masyarakat yang berada di wilayah Jayapura dan sekitarnya agar tetap waspada, siapkan barang barang berharga penting kalian dan tetap waspada, agar gempa yang akan menyusul bisa lebih cepat mencari tempat yang aman, kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Kita dalam bahaya, peneliti dari BMKG pusat ada (7) provinsi di indonesia yang akan terancam gempa bumi, salah satunya Jayapura."
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Tuhan sllu melindungi kami dan menyertai kita semua dari gempa yg ada di kota jayapura ine...
Di dlm nama Tuhan Yesus Amin...🤲🤲"
Benarkah klaim informasi terbaru dari BMKG ada tujuh provinsi terancam gempa bumi setelah di Jayapura? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
 

Hasil Cek Fakta


Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim informasi terbaru dari BMKG ada tujuh provinsi terancam gempa bumi, dalam keterangan tertulis yag dimuat akun resmi Instagram BMKG Papua @infobmkgpapua.
BMKG menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi parameter gempa bumi seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.
Berikut isi keterangan tertulis tersebut.
"PRESS RELEASE TERKAIT HOAX TERKINI YANG BEREDAR DI WILAYAH KOTA JAYAPURA
Telah beredar di masyarakat terkait adanya informasi simpang siur dan tidak benar (hoax) di wilayah Jayapura seperti yang tercantum. BMKG memberikan pernyataan bahwa informasi yang beredar tersebut TIDAK BENAR dan BMKG TIDAK PERNAH memberikan pernyataan tersebut. Sehingga informasi tersebut TIDAK BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN kebenarannya.
BMKG menyatakan bahwa hingga saat ini BELUM ADA teknologi yang mampu untuk memprediksi parameter gempa bumi seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.
Imbauan Kepada Masyarakat
Beberapa imbauan yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat di Wilayah Jayapura diantaranya :
a. Masyarakat diharapkan tetap tenang serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.
b. Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal kuat dan tahan gempa.
c. Hindari beraktivitas di sekitar bangunan-bangunan yang sudah rusak atau terlihat retakan akibat gempa bumi.
d. Pastikan jalur evakuasi dari dalam rumah ke luar rumah tidak terdapat penghalang yang dapat mempersulit evakuasi saat terjadi gempa bumi.
e. Membuat rencana kedaruratan untuk level keluarga (Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi dokumen penting, obat-obatan, pakaian secukupnya serta makanan instant).
f. Masyarakat yang tinggal di daerah lereng-lereng mewaspadai kemungkinan longsor yang terjadi akibat dari gempabumi.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui aplikasi InfoBMKG, website www.bmkg.go.id, dan kanal media sosial BMKG @infoBMKG. Ikuti kanal media sosial Balai Besar MKG Wilayah V melalui Instagram/Twitter @InfoBMKGPapua.
Jayapura, 10 Februari 2023Kepala Balai Besar MKG Wilayah V,
Yustus Rumakiek, S.Si"

Kesimpulan


Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com informasi ada tujuh provinsi terancam gempa bumi setelah di Jayapura bukan berasal dari BMKG.
Hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu untuk memprediksi parameter gempa bumi seperti lokasi, waktu, kedalaman dan magnitudo gempa bumi.

Rujukan