(GFD-2022-11152) Menyesatkan, Narasi dan Video Australia Dihujani Rudal TNI

Sumber: cekfakta.tempo.co
Tanggal publish: 08/12/2022

Berita


Sebuah akun Facebook membagikan video berdurasi 8 menit 3 detik dengan judul "Akhirnya !! Australia Di Hujani Rvd4l TNI Hingga Begini".
Di dalam video terlihat pasukan tentara menembakkan amunisi dari beberapa tank tempur pada malam hari. Kemudian menampilkan sebuah tank membawa bendera Rusia dan militer menembakkan rudal.
Narator video mengatakan, pasukan Indonesia terus menghadapi serangan balik dari Australia yang datang secara bertubi-tubi. Ia membacakan narasi berikut:
Awas serangan balik Australia datang bertubi-tubi, Indonesia lakukan ini. Pasukan Indonesia terus menghadapi serangan balik dari Australia yang datang secara bertubi-tubi. Laporan resmi Kementerian Pertahanan Indonesia memaparkan bahwa dari arah Timur perbatasan Australia dengan kekuatan dua kelompok taktis Kompi mencoba menyerang di wilayah Timur perbatasan.
Pasukan TNI demikian lanjut laporan itu berhasil menangkis semua serangan. Kerugian pihak Australia berjumlah lebih dari tiga ribu prajurit Australia, lima puluh tank tiga puluh-delapan kendaraan tempur infanteri dan tiga puluh kendaraan lapis baja. Kata juru bicara Kemhan RI di pada Senin dua puluh-delapan November.

Sejak dibagikan pada Kamis, 1 Desember 2012, video ini sudah mendapat 11 ribu tanggapan, 2 ribuan komentar dan 624 ribu kali tayang. Namun, benarkah Australia dihujani rudal TNI?

Hasil Cek Fakta


Hasilnya, video Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menembakkan rudal itu bukan diarahkan ke Australia, tetapi itu merupakan prosesi latihan yang dilakukan Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD di Lumajang Jawa Timur pada Kamis, 3 Juni 2021.
Untuk memeriksa kebenaran klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo memfragmentasi video tersebut menjadi gambar dan menelusurinya menggunakan Google Reverse Image dan Yandex Image Search.
Fragmen 1

Video detik ke-13 menunjukkan militer sedang menembakkan peluru pada malam hari. Usai ditelusurinya, ini merupakan momen saat Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD latihan menembak dengan senjata berat terintegrasi di Lumajang Jawa Timur.
Dikutip dari akun YouTube Kompas TV, latihan itu untuk menguji kemampuan alat utama sistem senjata milik Arhanud TNI AD dalam mendukung kekuatan pertahanan NKRI. Latihan tembak senjata berat terintegrasi digelar di Lapangan Air Weapon Range, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis, 3 Juni 2021.
Nampak sejumlah meriam dari berbagai kaliber ditembakkan ke udara untuk menghancurkan sasaran musuh, berupa pesawat terbang tanpa awak. 2 buah rudal andalan milik Arhanud TNI Angkatan Darat, yakni mistral dan starstreak berhasil menghancurkan sasaran dengan tepat.
Komandan Kodiklat TNI AD, Letjen A.M Putranto, mengatakan latihan itu diikuti oleh ratusan prajurit dari berbagai satuan di seluruh Indonesia. Latihan kali ini Melibatkan matra udara dari Lanud Abdurrahman Saleh. Sedangkan alutsista yang dipamerkan dalam latihan itu adalah radar yang dimiliki Arhanud.
"Radar itu dapat menjangkau benda hingga jarak 250 kilometer. Dengan radar itu, diharapkan ancaman dari udara, berupa pesawat dan roket milik musuh dapat terdeteksi dan dihancurkan," ujar Putranto.
Jadi, kejadian ini tidak berkaitan dengan narasi Australia dihujani rudal Tentara Nasional Indonesia, karena video ini sebagian besar proses latihan Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD di Lumajang Jawa Timur pada Kamis, 3 Juni 2021.
Fragmen 2

Pada menit ke-3:22, di area perumahan terlihat beberapa kali ledakan. Ini merupakan peristiwa ketika tentara Rusia menggunakan peluncur roket termobarik TOS-1A "Solntsepyok", menyerang tentara Ukraina di kota Pisky pada 11 Agustus 2022.
Situs media Viettimes pernah menerbitkan laporan ledakan ini pada 12 Agustus 2022. Di sana disebutkan, TOS-1A menyapu bersih beberapa bangunan tempat tinggal di kota Pisky, tempat prajurit Ukraina bertahan.
Kota yang terletak tepat di garis depan dengan kota Donetsk ini telah ditinggalkan bertahun-tahun yang lalu. Angkatan bersenjata Ukraina telah mengubah kota itu menjadi benteng berbenteng, dari sini secara teratur menembaki kota Donetsk.
Peristiwa ini juga sama sekali tidak berkaitan dengan Indonesia dan Australia, seperti yang disampaikan narator video tersebut. Roket ini ditembakkan tentara Rusia ke perumahan di Kota Pisky, Ukraina.
Fragmen 3

Kemudian pada menit ke-6:58, Presiden Rusia, Vladimir Putin, ditampilkan sedang berbicara di ruangannya pada Rabu, 21 September 2022. Saat itu, Putin memerintahkan mobilisasi sebagian penduduk Rusia, termasuk memanggil cadangan militer ke dalam dinas aktif dan meningkatkan produksi senjata.
“Saya ulangi, kita berbicara tentang mobilisasi parsial, yaitu, hanya warga negara yang saat ini berada di cadangan yang akan dikenakan wajib militer, dan yang terpenting, mereka yang bertugas di angkatan bersenjata memiliki spesialisasi militer tertentu dan pengalaman yang relevan. Wajib militer wajib menjalani pelatihan militer tambahan berdasarkan pengalaman operasi militer khusus sebelum berangkat ke unit,” kata Putin menurut terjemahan Associated Press dikutip dari cnbc.com.
Dalam pengumuman ini, Putin juga tidak membahas soal penghancuran pangkalan udara Australia dan pelumpuhan infrastruktur militer Australia.

Kesimpulan


Berdasarkan pemeriksaan fakta, narasi dan video “Australia Dihujani Rudal TNI”, adalah menyesatkan.
Video Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menembakkan rudal itu bukan diarahkan ke Australia, tetapi itu merupakan prosesi latihan yang dilakukan Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat di Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis, 3 Juni 2021.

Rujukan