(GFD-2022-11045) Cek Fakta: Hoaks Informasi Adopsi Bayi Korban Gempa Cianjur di Sebuah Rumah Sakit

Sumber: liputan6.com
Tanggal publish: 01/12/2022

Berita


Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang adanya adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 25 November 2022.
Akun Facebook tersebut mengunggah video suasana sebuah rumah sakit. Terdapat sejumlah bayi dan pasien lainnya yang sedang ditangani tenaga medis. Video itu kemudian dikaitkan dengan adanya kabar adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit.
"Yg tertarik adopsi bayi korban gempa Cianjur, silahkan hub no tsb," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 15 kali ditonton dan mendapat respons dari sejumlah warganet.
Benarkah informasi adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit? Berikut penelusurannya.
 

Hasil Cek Fakta


Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "adopsi bayi korban gempa cianjur" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang berisi bantahan dari kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Polda Jabar selidiki informasi hoaks jual bayi korban gempa Cianjur" yang dimuat situs antaranews.com pada 29 November 2022.
Cianjur, Jawa Barat, 29/11 (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyelidiki penyebar informasi bohong (hoaks) terkait unggahan penjualan bayi dengan modus adopsi anak terdampak gempa Cianjur melalui media sosial.
"Kami akan melakukan lidik pendalaman apabila kami dapatkan dan bisa dikembangkan dan profiling terhadap orang-orangnya nanti akan kita proses hukum," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, di Polres Cianjur, Jawa Barat, Selasa.
Ibrahim mengaku telah menerima informasi penjualan bayi untuk mengadopsi anak yang menjadi korban terdampak gempa Cianjur melalui media sosial.
Dari hasil penelusuran, Ibrahim menegaskan unggahan informasi melalui media sosial itu tidak dapat dipertanggungjawabkan yang menyesatkan publik, sehingga mengandung unsur pidana.
"Kami sudah pantau benar terkait postingan penjualan bayi memang sampai sekarang belum ada informasi atau data ataupun laporan yang kita terima," ujar Ibrahim.
Ibrahim menambahkan Polda Jabar juga belum menerima laporan atau pengaduan adanya penjualan bayi korban gempa Cianjur.
Ibrahim menyatakan Polda Jabar mengklarifikasi informasi yang tidak benar itu dan masuk ranah pidana.
Ibrahim pun mengimbau masyarakat bijaksana menerima informasi terkait gempa Cianjur, karena seluruh pihak lebih berkonsentrasi terhadap penanganan warga terdampak bencana.
"Kami berharap masyarakat bijaksana untuk melihat segala informasi yang bergulir tidak menjadi residu informasi bagi masyarakat yang menyesatkan," kata Ibrahim pula.
 

Kesimpulan


Informasi adopsi bayi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di sebuah rumah sakit ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, kabar hoaks tersebut tengah diselidiki pihak kepolisian.
 

Rujukan